--Meminta BAAS Gerak Cepat Intervensi Anak Terindikasi Stunting
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Komitmen Penjabat (Pj) Bombana, Burhanuddin tak pernah kendur menekan angka stunting di daerahnya. Angka prevalensi stunting di Bombana masih berkisar 35,3 persen. Kondisi itu mengharuskan Pj.Bupati Burhanuddin bekerja lebih ekstra guna menekan angka tersebut ke angka 14 persen di akhir tahun 2024, sesuai target pemerintah pusat.
“Komitmen saya tidak pernah kendur. Untuk itu, saya ingin kembali menekankan bahwa penanganan stunting harus dilakukan dengan sangat serius. Komitmen bersama harus dibangun dengan langkah yang nyata,” ujar Pj.Bupati Burhanuddin dalam rapat koordinasi percepatan penurunan angka stunting, Selasa (1/8), kemarin.
Salah satu bentuk keseriusan Pj.Bupati Burhanuddin menekan angka stunting ditunjukan yakni dengan menggagas program “Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Pengurus BAAS dikukuhkan 13 Juli 2023. Program Bapak Asuh terdiri dari para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Pj.Bupati Burhanuddin ingin program menekan angka stunting melalui BAAS segera berjalan dan memberikan aksi nyata. Untuk itu, Pj.Bupati Burhanuddin bersama Ketua PKK Bombana, Hj. Fatmawati Kasim Marewa, mengumpulkan seluruh OPD yang telah dikukuhkan sebagai BAAS, Selasa (1/8), kemarin.
Dalam rapat koordinasi percepatan penurunan angka stunting itu dibahas langkah-langkah dan aksi nyata yang harus dilakukan dilapangan guna menekan angka stunting di Bombana.
Program BAAS merupakan salah satu program untuk mengeliminasi kasus stunting yang ada di Bombana.
Program ini diluncurkan BKKBN sebagai gerakan gotong royong dari seluruh elemen dalam pemercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak berisiko stunting.
“Saya mengajak semua pihak berdiskusi terkait langkah nyata yang akan kita lakukan. Paling tidak, kita sudah harus memetakan lokasi masing-masing OPD yang akan mengintervensi anak-anak kita yang sudah terindikasi stunting. Misalnya, di Pulau Kabaena ada 11 desa. Ini tinggal kita bagi berapa jumlah anak kita yang terindikasi terkena stunting, kemudian kita bagi ke OPD untuk mengintervensi dan memberikan makanan nutrisi secara berkala,” terang Pj.Bupati Burhanuddin.
Pj.Bupati Burhanuddin menekankan komitmen bersama harus dibangun dengan langkah yang nyata. Dengan harapan masyarakat, institusi, perusahaan dan stakeholder secara aktif bersama-sama sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) melakukan intervensi dan kontribusi, untuk terlibat aktif memberikan bantuan penanganan stunting baik berupa pemberian makanan tambahan dan asupan gizi baik yang tercukupi bagi balita penderita stunting.
“Komitmen pemerintah tidak pernah kendur. Untuk itu, saya ingin kembali menekankan bahwa pemerintah Kabupaten Bombana sangat serius mengupayakan percepatan penurunan angka stunting,” pungkas Pj.Bupati Burhanuddin. (idh/c)