KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Warga Kelurahan Takimpo dan Kombeli, di Kabupaten Buton, sempat berselisih pada perayaan Idul Adha, beberapa waktu lalu. Kedua belah pihak saling menyerang, beruntung aparat keamaanan bergerak cepat melerai dan mendamaikan keduanya. Untuk menghindari tawuran berulang, Pemkab Buton dan TNI-Polri menggelar silaturahmi Kamtibmas bersama warga pada dua kelurahan tersebut, Senin (31/7).
Tatap muka yang digelar di Aula Balai Kelurahan Takimpo itu dipimpin langsung Pj. Bupati Buton, Basiran, dihadiri Wakapolres, Kompol Tiswan, Kasipidum Kejari, Budi Hermansyah, Danramil Pasarwajo, Kapten Arm La Bondo, Camat Pasarwajo, Amruddin dan sejumlah undangan lainnya.
Tema yang diusung "Partisipasi Aktif Masyarakat dalam Pemulihan Konflik dan Penguatan Interaksi antar Kelompok yang Berkonflik". Pj. Bupati Buton, Basiran mengatakan, ketertiban dan keamanan masyarakat umum bukanlah tanggung jawab aparat keamanan semata, melainkan semua pihak yang terlibat dalam kehidupan bersosial masyarakat. Termasuk kelompok paling rentan yakni remaja atau pelajar.
“Khususnya para orang tua harus terus mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak-anaknya. Tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang berpotensi keributan dan kebaikan banyak tertanam dalam hati dan pikirannya," katanya, kemarin.
Bupati juga memastikan jika Pemkab akan mendorong OPD terkait termasuk pihak sekolah untuk lebih intens memberikan penyuluhan hukum dan HAM terhadap siswa. "Kesbangpol bisa bekerja sama dengan sekolah, bisa melibatkan polisi dan TNI atau siapa saja demi mengedukasi anak-anak kita," tambahnya.
Di tempat yang sama, Wakapolres Buton, Kompol Tiswan, mengatakan, sampai saat ini polisi masih melakukan pengamanan di Takimpo dan Kombeli. Itu demi memberikan keamanan dan kenyamanan dalam aktivitas masyarakat sekaligus untuk mencegah keributan susulan.
“Anggota belum kami tarik, masih melakukan pengamanan. Kami lakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban dari kedua kelurahan,” katanya.
Ia juga mengimbau warga jika ada masalah untuk melaporkan ke pihak berwajib. Jangan mengajak rekan atau kelompok untuk melakukan hal-hal yang justru memperkeruh masalah. Pihaknya juga akan rutin menggelar operasi minuman keras di wilayah hukumnya. "Mereka berani karena minum miras dulu baru membuat keributan. Kami akan melaksanakan Operasi Miras berkelanjutan," sambungnya.
Kasipidum Kejari Buton, Budi Hermansyah, juga ikut mengingatkan warga. Banyak kasus yang ditangani dan berlanjut ke pengadilan karena dipicu Miras. Olehnya itu, jika semuanya mencintai keamanan, maka hendaknya menjauhi penyebab keributan.
Disatu sisi pihak Polres terus melakukan operasi Miras. Tapi kalau masyarakat itu sendiri tidak dapat membantu pihak kepolisian, maka semua akan sia-sia. Banyak kasus di pengadilan itu disebabkan oleh Miras, semua itu tidak terlepas dari tanggung jawab kita bersama. Kalau sudah di proses secara hukum, maka yang rugi adalah diri kita sendiri," tegasnya di hadapan warga.
Sementara itu Danramil Pasarwajo, Kapten Arm La Bondo, mengatakan keributan dua kelurahan sudah selesai setelah adanya deklarasi damai beberapa waktu lalu. Semua pihak diminta menghargai kesepakatan bersama untuk tak lagi memperpanjang masalah sebelumnya serta kembali hidup rukun dan damai.
“Setelah deklarasi dilaksanakan, Alhamdullilah semua berjalan kondusif. Namun kita semua jangan lalai dengan situasi saat ini. Harus tetap kita kontrol dan memberikan pemahamanan antar kedua belah pihak,” tutup Danramil. (b/lyn)