KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penanganan masalah tengkes (stunting), bukan hanya menjadi kerja satu pihak saja, tetapi perlu kerja sama dan melibatkan semua stakeholder, baik Pemerintah Daerah, kepolisian, TNI hingga masyarakat itu sendiri. Menyadari hal tersebut, Komando Rayon Militer (Koramil) 1417-01/ Wawonii, mengerahkan empat Babinsa dalam pendampingan Gebrak Stunting secara "door to door" di rumah warga. Kegiatan tersebut dilakukan bersama petugas UPTD Puskesmas Langara di Desa Matabaho, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Danramil Wawonii, Kapten (Inf) Salmar G., menjelaskan, tengkes menjadi masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan nutrisi dalam jangka waktu panjang. Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya pertumbuhan pada anak. "Dalam hal ini, TNI AD sangat mendukung percepatan penurunan angka tengkes di wilayah yang merupakan salah satu program pemerintah," katanya, Senin (31/7). Salmar mengungkapkan, TNI AD telah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Perjanjian tersebut terkait dukungan pelaksanaan komunikasi, informasi, edukasi dan publikasi program pembangunan keluarga, kependudukan, keluarga berencana, serta percepatan penurunan stunting," paparnya. Kodim 1417 Kendari melalui Koramil-koramil jajaran, akan terus bekerja keras dan mengawal program tersebut. Ia berharap, ke depan tidak ada lagi anak-anak yang terkena tengkes, sehingga mereka bisa tumbuh normal dan sehat. Untuk diketahui, kegiatan Gebrak Stunting diikuti Kabidkesmas Konkep, Asnur Jaya, Kepala Puskesmas Langara, Irpan, Serma Juslan, Serka Ramli, Serda Adam, Kopda Risal, serta Bhabinkamtibmas. (c/jib)
