--Jalin Kemitraan Kementerian PUPR, Hadirkan Intake Tabanggele
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Air bersih menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Di Kota Kendari, layanan air bersih disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa. Sayangnya, pemenuhan air warga kerap mengalami kendala. Mulai dari air tak lancar mengalir hingga kualitas air yang kurang baik. Atas dasar itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu turun tangan mengatasi masalah air bersih.
Pj. Wali Kota, Asmawa berniat membangun kerja sama dengan Kementerian PUPR untuk menghadirkan Intake baru di kawasan Tabanggele. Ia mengatakan, Pemkot bakal berkoordinasi dengan Kementerian PUPR. Nantinya skema kerja sama yang dibangun sifatnya Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). "Saat ini sedang kami komunikasikan dengan Kementerian PUPR. Mudah-mudahan ada respons positif," ujarnya kepada Kendari Pos, Jumat (28/7), kemarin.
Pj. Wali Kota, Asmawa meyakini, kerja sama yang terjalin dengan Kementerian PUPR bakal membantu Pemkot Kendari dalam memenuhi kebutuhan sekira 14 ribu pelanggan PDAM Tirta Anoa di Kota Kendari.
Kendati demikian, dukungan seluruh pihak terutama dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe juga menjadi penentu pelaksanaan pembangunan Intake di Tabanggele ini. Pasalnya, Intake yang bakal dibangun berada di Desa Tabanggele, Kabupaten Konawe.
"Mudah mudahan Pemkab Konawe bersedia memberikan akses ke Pemkot untuk memanfaatkan sumber air yang ada di Tabanggele. Dengan begitu kami yakin pengelolaan air bersih di Kota Kendari ini bisa dipenuhi dengan skema KPBU," kata Pj.Wali Kota, Asmawa.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan menyambut baik rencana pemkot dalam membangun kerja sama dengan Kementerian PUPR. Menurutnya, rencana tersebut sangat positif dalam rangka mengatasi masalah air bersih di Kota Lulo.
"Kita harus mendukung karena kerja sama ini tujuannya untuk kepentingan orang banyak. Masyarakat berhak mendapatkan layanan air yang bersih dan berkualitas. Kami siap mengawal rencana ini termasuk membantu pemerintah dalam meminta izin dengan daerah tetangga kita (Konawe). Mudah-mudahan segera dapat izin dan bisa langsung dibangun (Intake Tabanggele)," kata Subhan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kendari Pos, pembangunan Intake di Desa Tabanggele, Konawe akan dikerjakan dengan skema KPBU oleh Kementerian PUPR melalui PT Adhy Karya. Proyek (Intake Tabanggele) ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 380 miliar dengan masa kerja (pembangunan) selama 1,5 tahun.
Pemkot tak menampik pelayanan PDAM saat ini sangat buruk karena faktor pendukung usaha (mesin dan pipa) yang sudah kedaluwarsa. Umur pipa PDAM berkisar 40 tahun, sudah lama dan mudah patah. Jika sudah terbangun (Intake Tabanggele), pemkot memastikan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada sekira 14 ribu pelanggan PDAM dan masyarakat Konawe yang ada disekitar Intake Tabanggele. (ags/b)