Farhana Janji Bakal Perjuangkan Aspirasi Perempuan

  • Bagikan
Farhana Malawangan, Ketua Komisi II DPRD Sultra
Farhana Malawangan, Ketua Komisi II DPRD Sultra

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Nama Farhana Malawangan tidak asing lagi di kalangan perpolitikan Sulawesi Tenggara. Politisi Golkar menjabat Ketua Komisi II DPRD Sultra. Menyongsong Pemilu 2024, ia bertekad bertarung kembali di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPRD Sultra Daerah Pemilihan (Dapil) Kolaka Raya melalui Partai Golongan Karya (Golkar). Sebagai perwakilan kaum hawa, Farhana berkomitmen bakal memperjuangkan aspirasi perempuan Sultra.

Salah satu yang bakal menjadi fokus perhatian Farhana yakni pencegahan atau preventif mengurangi angka stunting. Pasalnya, fenomena stunting di Sultra masih menjadi momok yang menghantui ibu-ibu hamil dan anak-anak.

“Mendorong terpenuhinya pangan sub kebutuhan gizi anak dan ibu-ibu hamil, maka upaya meminimalisir stunting di Sultra bisa lebih maksimal,” kata Farhana Malawangan kepada Kendari Pos, Kamis (27/7).

Mendorong edukasi politik agar kaum perempuan melek politik, juga menjadi perhatian Farhana Malawangan. Sehingga eksistensi perempuan di panggung politik bisa mendekati dominasi kaum adam. Dengan demikian, kata dia, mewujudkan apa yang menjadi aspirasi perempuan bisa lebih optimal ketika disuarakan secara kompak.

“Kita tidak bisa pungkiri, kita masih kekurangan kartinikartini yang berani tampil dan bertarung di panggung politik. Padahal dari segi kualitas, kita tidak jauh berbeda bahkan bisa lebih hebat dari politisi laki-laki,” ujar Farhana.

Jika terpilih lagi sebagai wakil rakyat di DPRD Sultra, Farhana Malawangan juga bakal menaruh perhatian utama pada pembangunan Sumber Daya Manusia kalangan petani secara umum. Menurutnya, hal itu sangat esensial karena melalui pembekalan ilmu pengetahuan, maka akan tercipta petani-petani yang cerdas, visioner dan kompetitif.

“Masyarakat kita ini didominasi bekerja sebagai petani. Kita harus dorong mereka agar tidak hanya cerdas sebagai petani tradisional tetapi juga cerdas sebagai petani modern. Terkait hasil pertanian yang kadang dimainkan harga di pasaran, maka pemerintah harus hadir agar petani tidak merugi,” tandasnya.(ali)

  • Bagikan