Tekan Angka Tengkes, Pemkab Evaluasi Penanganan

  • Bagikan
EVALUASI OPD : Rapat evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus tengkes pada semester pertama di Koltim yang dipimpin Sekab, Andi Muh. Iqbal Tongasa, kemarin. (KUSDIN/KENDARI POS)
EVALUASI OPD : Rapat evaluasi rencana tindak lanjut audit kasus tengkes pada semester pertama di Koltim yang dipimpin Sekab, Andi Muh. Iqbal Tongasa, kemarin. (KUSDIN/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Target untuk menurunkan angka penderita tengkes (stunting) terus diupayakan Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Untuk mencapai realisasi proyeksi tersebut, Pemkab mengevaluasi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, sudah sejauh mana penanganannya. Sekretaris Kabupaten (Sekab) Koltim, Andi Muh. Iqbal Tongasa, menegaskan, evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan tengkes pada setiap OPD teknis mulai dikroscek untuk mengetahui tingkat realisasi kegiatan tersebut.

Harapannya, OPD dapat bekerja kian maksimal dalam melakukan penanggulangan tengkes pada tahun 2023 ini. Apalagi Pemkab sangat serius, bahkan mempriritaskan program tersebut melalui alokasi anggaran dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU).

"Pemkab Koltim sangat serius menekan angka stunting di daerah ini, supaya tahun depan bisa turun, bahkan bisa angka nol. Makanya kita evaluasi semua OPD yang menggunakan anggaran tersebut sejauh mana progresnya," kata Andi Iqbal, Rabu (26/7).

Sementara itu Direktur RSUD Koltim, dr. Abdul Munir Abubakar, menjelaskan, terkait audit tersebut, pihak-pihak terkait sudah melakukan upaya maksimal. Termasuk pemeriksaan pada yang ditengarai menderita tengkes ke tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis anak dan kandungan serta ahli gizi di RSUD Koltim.

"Selanjutnya dilakukan diseminasi info hasil audit dan dibuat rencana tindak lanjut (RTL). Saat ini evaluasi RTL sudah sejauh mana yang dilakukan. Kesimpulannya, perlu digalakkan kembali kesatuan gerak semua stakeholder dalam penanganan stunting. Baik intervensi sensitif maupun spesifik, serta yang tidak kalah penting pemantauan makanan dan cara konsumsi serta status gizi kepada sasaran stunting secara terus menerus," tutup Munir. (b/kus)

  • Bagikan