--Memasok Beras Konawe ke Mubar dan Buton
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa kian memperluas market komoditas unggulan disektor pertanian, yakni beras Konawe. Sebagai pemegang kendali di daerah swasembada beras, Bupati Kery intens membangun kemitraan dengan daerah lain. Tentunya, dalam hal pemasaran hasil produksi beras Konawe yang melimpah.
Setelah sukses menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar), Bupati Kery baru-baru ini juga sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemkab Buton terkait pengiriman beras Konawe ke daerah penghasil aspal terbesar di Indonesia tersebut.
Bupati Kery mengatakan, kerja sama antardaerah di Sultra khususnya Pemkab Konawe dan Buton, memang harus terus digencarkan. Sebab menurutnya, setiap daerah punya keunggulan komparatif dan kompetitif yang berbeda-beda. Tapi tentunya juga, ada kelemahan masing-masing yang dimiliki setiap daerah. Nah, untuk mengisi kelemahan itu, Pemkab Buton minta ke Konawe untuk membangun kerja sama khususnya menyangkut suplai beras.
"Sejak dulu, Konawe sudah swasembada beras. Selain beras, nanti kita akan lihat komoditas pertanian apa lagi yang dibutuhkan Pemkab Buton. Jadi, tergantung kebutuhan dari sana. Tapi untuk sementara ini, yang mereka butuhkan adalah beras," ujar Bupati Kery, kepada Kendari Pos, kemarin.
Bupati Konawe 2 periode itu menuturkan, untuk memberikan kepastian pelaksanaan pengiriman beras Konawe ke Buton, memang harus dilakukan MoU terlebih dahulu. Yang mana, MoU itu telah diteken oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan Pj Bupati Buton, Basiran, bersamaan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Buton yang digelar di lapangan Takawa, 4 Juli 2023.
Hanya saja, terkait jumlah pasokan beras yang bakal dikirim ke Buton, kuotanya hingga saat ini belum dapat dipastikan oleh pemkab Konawe. Sebab, dari MoU itu, nantinya akan ada turunannya lagi dalam bentuk perjanjian kerjasama (PKS) antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di pemkab Buton dan Konawe.
"Disitu nanti bakal difasilitasi pula oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Selain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di kabupaten Buton, kerjasama ini juga bertujuan untuk menekan inflasi dan menstabilkan harga kebutuhan pokok di wilayah Sultra," imbuh Bupati Kery.
Sementara itu, Sekretaris kabupaten (Sekab) Ferdinand Sapan mengatakan, kerja sama terkait suplai pemenuhan beras di Buton, sangat menguntungkan bagi Konawe. Selain memenuhi stok pangan bagi masyarakat Buton, di sisi lain Pemkab Konawe mempunyai market baru untuk memasarkan produksi beras yang melimpah.
Ferdinand Sapan menambahkan, sebelum melakukan MoU dengan pemkab Buton, diawal Maret 2023, pemkab Konawe sudah lebih dulu menjalin kemitraan serupa dengan pemkab Muna Barat (Mubar). Lewat kerjasama itu, untuk tahap awal, 81 ton beras Konawe telah dipasok ke Mubar pada 8 April 2023 kemarin. Secara keseluruhan, beras yang bakal disuplai ke Mubar, yakni sebanyak 211 ton.
"Kami menyampaikan bahwa potensi yang ada di Konawe ini cukup besar. Sehingga kalau ada permintaan beras dari daerah lain, kami sangat siap menyuplai. Tentunya, dengan support dari Bulog dan para petani di Konawe," yakin Sekda Ferdinand Sapan.
Mantan Kepala BPKAD Konawe itu menerangkan, dari sisi pertanian, Konawe saat ini mengalami surplus beras. Luas areal persawahan di Konawe, mencapai 45.500 hektare. Dalam setahun, petani memanen padi 2 kali. Bahkan di sejumlah wilayah basis persawahan semisal di Kecamatan Tongauna, petani bisa memanen padi 3 kali dalam setahun. "Jadi kondisi sekarang, memang kita kelebihan beras. Beras Konawe selalunya surplus," beber Sekda Ferdinand Sapan.
Mantan Kepala Badan Kesbangpol Konawe itu mengemukakan, pengiriman beras ke Mubar bahkan Buton, tidak bakal mengganggu pemenuhan konsumsi beras domestik bagi masyarakat Konawe. Konsumsi beras warga Konawe pun dipastikan aman, kendati saat ini sebagian irigasi terdampak revitalisasi bendungan Ameroro.
Kata Sekda Ferdinand Sapan, lahan persawahan yang tidak teraliri air akibat penutupan saluran irigasi tersebut, berjumlah sekira 6.000 hektare. Dengan demikian, Konawe masih punya lahan persawahan produktif seluas 39.500 hektare.
"Dan perlu diketahui juga, kebutuhan beras Sultra itu, 33 persennya dipenuhi dari beras Konawe. Jadi kalau ada daerah yang membutuhkan, masih bisalah kita penuhi pasokannya," ungkap Sekda Konawe yang karib disapa Ferdy itu.
Sekda Ferdinand Sapan, menuturkan Pemkab Konawe menggandeng Bulog Subdivre Konawe dalam pendistribusian beras Konawe ke daerah lain. Kerja sama tersebut konsepnya memang Government to Government (G to G). Namun, Bulog turut dilibatkan terkait hal yang sifatnya teknis.
"Regulatornya adalah pemerintah daerah dan Bulog. Tapi operasionalnya, Bulog yang lebih paham. Apakah kebutuhan dan suplainya itu sudah berimbang, atau malah berisiko. Makanya teknisnya nanti Bulog yang bantu kita," tandas Sekda Ferdinand Sapan. (adi/b)