18 Pelaku UKM Terima Bantuan Modal Usaha

  • Bagikan
BANTUAN: Staf Ahli Wali Kota Kendari, Hj. Andi Dadjeng bersama jajaran didampingi Kepala Baznas Kendari, H. Amri Natsir menyerahkan bantuan modal usaha kepada pelaku UKM di Kantor Baznas Kendari, kemarin. (Agus Setiawan/Kendari Pos)
BANTUAN: Staf Ahli Wali Kota Kendari, Hj. Andi Dadjeng bersama jajaran didampingi Kepala Baznas Kendari, H. Amri Natsir menyerahkan bantuan modal usaha kepada pelaku UKM di Kantor Baznas Kendari, kemarin. (Agus Setiawan/Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) di Kota Kendari, menerima bantuan modal usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Bantuan diserahkan langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Kerjasama, Hj. Andi Dadjeng di Kantor Baznas Kendari, kemarin.

Andi Dadjeng mengapresiasi penyaluran bantuan modal usaha kepada warga kurang mampu kali ini. Menurutnya, bantuan tersebut merupakan, bentuk perhatian pemerintah kepada warga khususnya para pelaku UKM untuk mengembangkan usahanya.

“Sumber bantuan modal ini berasal dari Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemkot Kendari yang dihimpun setiap bulan oleh Baznas. Kami bersyukur bisa disalurkan kepada mereka yang berhak menerima,” kata Andi Dadjeng.

Dia berharap, bantuan yang diberikan bisa membantu pelaku UKM untuk mengembangkan usahanya. Sehingga, ke depan bisa berperan sebagai pemberi zakat dan bisa dirasakan penerima lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Baznas Kota Kendari, H. Amri Natsir mengungkapkan, bantuan modal usaha diberikan kepada 18 pelaku UKM dengan total penyaluran sebesar Rp.29,5 juta.

“Setiap pelaku UKM diberikan bantuan dengan nominal bervariasi tergantung jenis usaha. Bantuannya mula Rp.1 juta - Rp.5 juta per UKM,” ungkap Amri Natsir.

Amri mengungkapkan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2020 - 2023), pihaknya telah membantu sekira 914 pelaku UKM di Kota Kendari. Dirinya berharap ke depan, bisa lebih banyak membantu pelaku UKM. Sehingga, masyarakat bisa terdorong untuk berusaha dan bertindak sebagai pemberi ZIS. (ags/b)

  • Bagikan