KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Perjuangan panjang yang dilakukan Bupati Konawe Utara (Konut), Dr. H. Ruksamin, membuahkan hasil. Usulan pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi korban banjir pada tahun 2019 lalu, akhirnya bisa dimulai. Itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Huntap yang dipusatkan di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia. Ruksamin mengakui, pembangunan Huntap merupakan upaya panjang sejak 2019 pasca banjir besar di wilayahnya. Pemerintah dan masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk merealisasikan pembangunan Huntap itu.
"Alhamdulilah melalui usulan Pemkab ke Pemerintah Pusat telah disetujui alokasi anggarannnya sebesar Rp 53 miliar. Untuk pembangunan Huntap Rp 31,5 miliar dan 21,5 miliar bagi pengadaan infrastruktur jembatan," rinci Ruksamin,kemarin. Konut-1 itu menyebut, jumlah penerima Huntap yang diusulkan Pemkab sebanyak 840 kepala keluarga. Namun yang disetujui Pemerintah Pusat sebanyak 625 unit dan selebihnya akan diprogramkan oleh Pemkab Konut.
"Penetapan jumlah penerima Huntap yang disetujui sepenuhnya adalah kewenangan Pemerintah Pusat berdasarkan hasil verifikasi penerima bantuan dari BPBD Konut. Sebagai bentuk komitmen, Pemkab telah merealisasikan APBD kurang lebih Rp 20 miliar diluar anggaran pusat untuk pembebasan lahan," sambungnya. Ruksamin menjelaskan, 13 Oktober 2023 mendatang, Kepala BNPB dan kemitraan terkait akan kembali berkunjung untuk melakukan peninjauan pada lokasi Huntap. Ia mengajak pada seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk sama-sama mendukung percepatan pembangunan Huntap tersebut.
Untuk diketahui, terdapat beberapa titik pembangunan Huntap yakni di Desa Puuwonua, Kelurahan Andowia, Desa Laronanga, Wanggudu Raya, Tapuwatu, Walasolo, Kelurahan Asera, Desa Tapuwatu, Walalindu, Longeo Wawolimbue, Sambandete, Polora Indah, Landiwo dan Lamonae Utama. (c/min)