Rumput Laut Masuk Program Modelling dan Hilirisasi

  • Bagikan
LABORATORIUM PENGEMBANGAN : Bupati Wakatobi, H. Haliana (kedua kiri) bersama rombongan dari KKP saat berdiskusi dengan beberapa petani rumput laut di Pulau Kaledupa. (ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)
LABORATORIUM PENGEMBANGAN : Bupati Wakatobi, H. Haliana (kedua kiri) bersama rombongan dari KKP saat berdiskusi dengan beberapa petani rumput laut di Pulau Kaledupa. (ASTY NOVALISTA/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Wakatobi, H. Haliana bersama rombongan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) baru saja mengunjungi para petani rumput laut di Pulau Kaledupa. Wakatobi-1 tersebut juga menyempatkan untuk berdiskusi dengan para petani di Desa Tanomeha, Lentea dan Darawa, Kecamatan Kaledupa Selatan tersebut.

"Kami juga melihat pengembangan potensi rumput laut mulai dari kebutuhan bibit, tali dan hasil panennya,” ujar Haliana, Senin (17/7).

Dari kunjungannya itu diketahui, usaha rumput laut warga Kaledupa memiliki potensi yang luar biasa. Disamping harga jualnya yang tinggi, perawatannya pun sangat mudah dikuasai. Walaupun ada musim-musim tertentu yang kadang rumput laut tersebut juga mengalami kerusakan.

“Namun itu bisa diatasi oleh berbagai pengetahuan yang dimiliki para petani tersebut. Kunjungan kami pada dua wilayah yakni Pulau Wangi-Wangi di Desa Liya Raya dan Pulau Kaledupa, dalam upaya menyejahterakan petani rumput laut,” janji Haliana.

Mengingat Wakatobi saat ini masuk dalam lokasi prioritas KKP dalam program modelling dan hilirisasi usaha rumput laut, daerah itu juga mendapat dukungan membangun laboratorium kultur jaringan rumput laut yang pertama di Indonesia.

“Harapan kami dengan adanya laboratorium ini, bisa memenuhi kebutuhan bibit cottoni rumput laut dan memudahkan para petani. Selain itu juga kami melakukan sosialisasi terkait penggunaan pelampung dari botol plastik yang akan diganti dengan pelampung batok kelapa karena lebih ramah lingkungan,” pungkasnya. (b/thy)

  • Bagikan