KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pj Bupati Buton Tengah (Buteng), Andi Muhammad Yusuf mendorong toleransi beragama di daerah itu. Desa Lolibu Kecamatan Lakudo dan Desa Lakapera Kecamatan Gu menjadi contoh program moderasi beragama di Buteng.
Andi Yusuf mengatakan, pembentukan kampung moderasi beragama merupakan upaya membangun paradigma masyarakat tentang kesadaran moderasi beragama yang dilaksanakan berbasis pada lingkungan di wilayah pedesaan.
Ia mengapresiasi Kementerian Agama dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mewujudkan program tersebut. Menurutnya, Desa Lolibu dan Lakapera bisa menjadi representasi bagaimana masyarakat yang majemuk dapat hidup berdampingan dengan rukun walaupun memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
“Di daerah ini antar umat beragama hidup rukun dan damai,” tuturnya, kemarin.
Andi Yusuf menambahkan, kampung moderasi beragama sangat penting untuk mendorong semakin tumbuhnya sikap toleransi. Hal itu juga akan sangat berguna bagi pembangunan daerah ke depannya. Masyarakat Buteng termasuk heterogen. Di dalamnya terdapat beragam agama, etnis, suku, budaya dan bahasa. Hanya dengan saling menghormati, semuanya dapat hidup rukun.
Dijelaskan, kampung moderasi beragama adalah model kampung yang mengutamakan kolaborasi lintas unsur, lembaga, dan lapisan masyarakat untuk memperkuat kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keragaman, toleran dalam perbedaan dan memperkokoh sikap beragama yang moderat berbasis desa atau kampung.
“Agama harus hadir sebagai pemersatu, bukan sebagai pemecah bangsa. Penganut agama harus saling menghormati dan menjunjung tinggi sikap toleran dan kerukunan dengan sesama pemeluk agama di daerah,” tandasnya. (uli/b)