--Menelusuri Jejak Peradaban Islam
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jejak peradaban Islam di masa lalu masih terjaga hingga saat ini di Kota Madinah. Jemaah haji Sultra yang sedang menanti jadwal pemulangan memanfaatkan waktu luang dengan menelusuri jejak peradaban Islam. Ada yang berziarah makam Nabi Muhammad SAW di kompleks Masjid Nabawi, berkunjung di Raudah (tempat di antara rumah Nabi Muhammad SAW dan mimbar Masjid Nabawi) hingga city tour tempat-tempat bersejarah dan museum.
Jemaah haji Kloter 24 UPG asal Kota Kendari berkunjung ke Museum Al Amoudi di Kota Madinah. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra sekaligus Petugas Haji Daerah (PHD) Sultra, Asrun Lio mengatakan, setelah melaksanakan rukun dan wajib haji hingga badal umrah, jemaah haji Kloter 24 memanfaatkan waktu berkunjung ke sejumlah tempat bersejarah. Mulai Syuhada Uhud, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Al-Khandaq, kebun kurma, dan Museum Al Amoudi.
"Tentu saja lokasinya cukup dekat dari penginapan jemaah haji. Banyak destinasi wisata religi yang terkenal di Arab Saudi, salah satunya Museum Al Amoudi. Museum ini menyajikan banyak informasi tentang sejarah peradaban Islam dan Arab sejak zaman dahulu hingga kini," kata Sekda Sultra, Asrun kepada Kendari Pos melalui sambungan telepon, Minggu (16/7), kemarin.
"Jenderal" ASN Sultra ini menjelaskan, konstruksi museum yang nampak seperti benteng, dan bangunan yang terbuat dari campuran lumpur dan jerami, ditambah lagi pemandangan hamparan gurun pasir, membawa kesan kuat bagi para pengunjung seperti berada di Arab Saudi pada masa silam.
"Di museum itu, kita mendapatkan banyak informasi tentang peradaban Arab Saudi zaman dahulu hingga kini. Baik itu melalui foto hingga properti. Para pengunjung pun boleh mengenakan untuk sekedar berfoto, seperti pakaian perang hingga peralatannya," ujar Sekda Asrun Lio yang sempat berpose membidik mengggunakan senjata laras panjang kuno.
Selain itu, terdapat pula peralatan hidup sehari-hari masyarakat Arab Saudi zaman dulu. Sebut saja, batu untuk membangun rumah, alat memasak, sumur, pernak pernik, tempat tidur, tempat duduk, hingga toko. Tak kalah menarik, terdapat foto 3 dimensi Hajar Aswad sehingga pengunjung seperti melihat langsung hajar aswad yang berada di Kota Makkah.
"Dengan mengunjungi museum ini, kita juga bisa melihat bagaimana kondisi Makkah zaman dahulu hingga saat ini, yang disajikan melalui rangkaian gambar. Salah satunya Sai dilakukan di tanah berdebu. Pengunjung juga antusias berfoto dengan berpakaian ala suku Badui, raja-raja, bahkan ala tentara Arab. Foto sejumlah raja-raja Arab pun ditampilkan di museum ini," pungkas Sekda Asrun Lio. (rah/b)