KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Setelah menyelesaikan Masa Pengenalan lingkungan Sekolah (MPLS), SMAN 2 Kendari kembali menggelar pemetaan kompetensi akademik siswa baru. Program ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi siswa sekaligus bermuara pada pembagian kelas.
Kepala SMAN 2 Kendari, Nur Aida, S.Pd., mengatakan bahwa pihaknya juga kembali menggelar pemetaan kompetensi akademik siswa yang akan dilakukan selama satu hari.
“Jadi melalui kegiatan tersebut kita akan mengetahui siswa mana yang memiliki potensi diatas rata-rata hingga paling rendah,” ujarnya saat diwawancara Kendari Pos, kemarin.
Dia menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan skill yang di punya. “Oleh karena itu kami lakukan pemetaan agar kita tahu keunggulan siswa. Sehingga kita dapat mendorong siswa tersebut untuk meningkatkan skill sesuai dengan minat dan keahliannya,” jelas Nur Aida.
Dalam pemetaan kompetensi siswa, pihaknya kolaborasi dengan Jilc atau jasa bimbel. “Jilc membantu kami dalam pemetaan kompetensi siswa, sekedar informasi juga sudah banyak alumni SMAN 2 Kendari yang berhasil berkat sentuhan dari pihak JILC,” ucapnya.
Nur Aida menuturkan, bahwa dalam pemetaan tersebut siswa juga menggunakan handphone atau berbasis digital. Dimana ini sejalan dengan program SMAN 2 Kendari yang akan menjadi sekolah digital.
“Saya berharap dengan adanya pemetaan kompetensi siswa ini, dapat memudahkan mereka dalam melakukan pembelajaran awal di kelasnya,” tuturnya.
Dedi, salah satu tim dari Jilc, mengungkapkan bahwa materi pemetaan atau ujiannya yakni Matematika dan penalaran, IPA, IPS dan Bahasa Inggris. “Tahun ini kita lakukan berbasis android. Sedangkan tahun lalu itu berbasis kertas. Diharapkan para siswa SMAN 2 Kendari dapat terus meningkatkan kompetensinya mereka sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing,” tutupnya. (win/b).