-- Bentuk Antisipasi, Distanak Ajak Masyarakat Hemat Air dan tak Bakar Lahan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sultra, meminta masyarakat hemat air, dalam menyikapi gelombang panas El Nino yang sudah terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Masyarakat khususnya petani, diminta bijak dalam menggunakan air. Terlebih pada musim kemarau, yang diperkirakan akan semakin parah dengan adanya El Nino.
“Sebelum bencana El Nino terjadi di Sultra, masyarakat harus waspada. Salah satunya kami sarankan, untuk menghemat air dan tidak melakukan pembakaran lahan,” ungkap Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, kemarin.
Rusdin Jaya mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait jadwal dan potensi curah hujan yang ada di Sultra. Hal ini sebagai langkah antisipasi, agar wilayah ini terhindar dari krisis air akibat El Nino.
“Berdasarkan gambaran BMKG, pada periode Juli, seluruh wilayah Sultra masih posisi aman atau belum nampak mengarah ke El Nino. Namun, kita belum tahu pada Agustus mendatang. Jangan sampai ada penampakan El Nino. Tapi, langkah antisipasi terus kita lakukan,” jelasnya.
Dia menambahkan, langkah antisipasi itu dilakukan, melalui koordinasi dengan pemerintah lingkup kabupaten/kota se-Sultra. Pihaknya juga telah melayangkan surat edaran pada Juni lalu, untuk menghemat air di wilayah masing-masing.
“Kami sudah koordinasi dengan teman-teman kabupaten/kota untuk pencadangan air, agar masyarakat bisa lebih menghemat air. Koordinasi itu disampaikan melalui surat edaran Gubernur Sultra,” jelasnya.
Dia pun mengimbau kepada petani Sultra, bila tanamannya sudah bisa panen, maka disegerakan untuk panen. Sebab, bila El Nino melanda, maka tanaman petani bisa rusak. Sehingga, tentu dapat berdampak gagal panen.
“Beberapa petani telah melakukan musim tanam awal. Hal ini kita dorong, untuk mencegah jangan sampai, El Nino ini datang mendadak. Tentu lebih baik mencegah sedini mungkin, daripada nanti kejadian baru mau bergerak,” imbuhnya. (b/ rah)