Kecelakaan Kerja Terjadi di Lokasi Tambang PT. PMS

  • Bagikan
JALAN LICIN : Proses evakuasi sopir mobil dump truck 10 roda pengangkut ore yang terbalik pada kawasan IUP PT. PMS di Desa Hakatutobu. (ZULFADLY NUR/KENDARI POS)
JALAN LICIN : Proses evakuasi sopir mobil dump truck 10 roda pengangkut ore yang terbalik pada kawasan IUP PT. PMS di Desa Hakatutobu. (ZULFADLY NUR/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kecelakaan kerja pada lokasi tambang kembali terjadi di Kabupaten Kolaka. Kali ini di lokasi jalan hauling PT. Putra Mekongga Sejahtera (PMS), tepatnya di Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomalaa. Meski tak menimbulkan korban jiwa, kecelakaan tersebut membuat korban Sidik yang merupakan sopir dump truck mengalami luka pada bagian paha dan kaki serta rasa sakit di dada.

Kasatreskrim Polres Kolaka, AKP Husni Abda, mengungkapkan, kecelakaan tersebut terjadi Minggu (9/7) lalu. Awalnya, di sore hari dalam kondisi hujan rintik-rintik, berlangsung kegiatan rutin yakni hauling atau pengangkutan ore dari lokasi izin usaha pertambangan (IUP) PT. PMS menuju pelabuhan atau jeti. Saat melakukan pengangkutan tersebut, mobil damp truck 10 roda milik PT Bayong Sumber Latumbi (BSL) yang dikemudikan Sidik, terbalik di tempat pencucian ban.

"Lokasi kejadian itu tidak jauh dari palang, dengan jarak sekitar 100 meter. Penyebab kecelakaan tersebut karena jalan licin dan rem blong," beber Husni Abda. Ajun Komisaris Polisi tersebut mengatakan, meski tak ada korban jiwa, namun kecelakaan itu menimbulkan kerugian mencapai puluhan juta. "Akibat kejadian tersebut kendaraan mengalami kerusakan pada bagian depan dan kerugian ditaksir mencapai Rp 50 juta. Untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut sudah dievakuasi menggunakan alat berat," kata Husni Abda.

Untuk diketahui, di Desa Hakatutobu kecelakan kerja kerap terjadi di lokasi tambang yang dikelola perusahaan swasta. Bahkan, tak hanya luka berat, ada pekerja yang juga pernah meregang nyawa di lokasi penambangan. Secara terpisah, Manager Umum PT PMS, Muhammad Juraij, membenarkan adanya kecelakaan kerja di lokasi tambang tersebut. Namun kata dia, pihaknya sudah menuntaskan persoalan itu. "Bagian Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) sudah tangani sesuai SOP dan koordinasi dengan pihak terkait. Adapun hal-hal yang dibutuhkan terkait itu sudah selesai," argumen Juraij. (c/fad)

  • Bagikan