KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Menjadi seorang guru merupakan amanah yang mulia. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, guru berperan penting melahirkan generasi unggul. Kini, langkah guru memberi pembelajaran dituntut semakin kreatif dan inovatif. Apalagi dengan Kurikulum Merdeka, membebaskan para pendidi memberikan materi pembelajaran kepada anak. Wakil Bupati (Wabup) Konawe Selatan (Konsel), Rasyid, mengungkapkan guru merupakan aktor penggerak pembangunan sumber daya manusia. Mereka memiliki peran dan tanggung jawab besar dalam membentuk karakter generasi bangsa.
"Secanggih apapun teknologi bahkan adanya sarana yang memungkinkan terjadinya interaksi jarak jauh, namun tak dapat menggantikan pentingnya peran guru. Kehadiran seorang guru tidak dapat digantikan oleh perangkat teknologi," ungkapnya saat membuka Festival Panen Karya Hasil Belajar guru penggerak lokakarya ke-7 di auditorium lantai III kantor Bupati Konsel, kemarin.
Konsel-2 itu menegaskan komitmen Pemkab Konsel dalam mendukung program merdeka belajar dengan ikhtiar mengembalikan pembelajaran berfokus pada anak. Kurikulum Merdeka, lanjutnya, merupakan alat agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.
"Berdasarkan konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus memerdekakan manusia secara lahir dan batin. Olehnya itu pendidikan seyogyanya memberi ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya sebagai manusia. Tumbuh menjadi orang yang berpikir dan berkarakter," sambung Rasyid.
Politisi PKS itu mengingatkan, para guru bukan hanya mengajar. Lebih luas, harus mampu mengenal kepribadian anak didiknya. Sehingga tiap materi yang diberikan dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, kata ia, kreativitas dan inovasi seorang guru menjadi hal mutlak.
"Kita dukung kurikulum merdeka, dengan tekad mengembalikan pendidikan ke muruah sesungguhnya, pembelajaran yang berfokus pada perkembangan anak," pungkasnya. (c/ndi)