KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Nama Sukardin, ST., dari Pulau Tomia, memang belum cukup populer dalam lingkaran politik di Kabupaten Wakatobi. Namun, jika berbicara soal perjuangannya dalam mengurus penyediaan air bersih di daerah itu, maka ia menjadi sosok penting yang banyak diperbincangkan. Niatnya maju pada pertarungan pemilihan calon anggota legislatif (Caleg) sudah terbersit beberapa tahun terakhir ini. Ada tujuan yang hendak ia wujudkan ketika nantinya terpilih sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi.
Pria yang lahir pada tanggal 21 Mei 1989 ini terbilang masih muda. Semangat juangnya masih membara. Berangkat dari keresahannya melihat kondisi infrastruktur di Pulau Tomia, Sukardin mantap ingin berjuang bersama rakyat. Ia pun melakukan "gerilya" ke beberapa partai politik (Parpol). Tak disangka, ia justru dipinang partai besar, Golkar. Sukardin resmi mencalonkan diri melalui Partai Golkar sebagai bakal calon anggota DPRD Wakatobo periode 2024-2029. “Sebenarnya panjang ceritanya. Saya melakukan manuver di beberapa partai. Malah tidak di partai Golkar. Saya mulai kerja maksimal di satu tahun terakhir ini. Ternyata dari pihak Golkar Wakatobi, saya mulai dilirik,” ujarnya, Minggu (18/6).
Setelah beberapa kali dihubungi oleh pihak DPD II Golkar Wakatobi, pria berusia 34 tahun ini lalu melakukan pertemuan. “Kalau menurut saya, mungkin karena nama saya sering disebut di lapangan dan ada juga hasil survei internal Golkar Wakatobi. Alhamdulillah, atas dasar pertimbangan dari pihak DPD II Golkar Wakatobi, saya dipinang untuk mencalonkan diri pada Dapil IV (Pulau Tomia),” tambahnya.
Salah satu hal paling pokok yang membuat Sukardin ingin bertarung pada Pilcaleg kali ini karena melihat kondisi jalan di kampungnya yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Khususnya di Kelurahan Waha dan Onemai yang juga sering dikeluhkan warga sekitar. Karena infrastruktur jalannya sampai sekarang begitu-begitu saja, masih rusak. Akhirnya atas dasar inisiatif, keberanian dan keresahan inilah saya ingin memerjuangkannya,” ungkap Sukardin. Sebenarnya, bagi dia ada beberapa hal pekerjaan pemerintah yang belum terealisasi dengan baik. Hanya memang untuk urusan jalan, Sukardin mengaku ini layak diperjuangkan dan menjadi prioritas.
“Menurut saya ada beberapa hal yang tidak berkesesuaian. Kabupaten Wakatobi dikenal sebagai KSPN namun pembangunan infrastruktur belum sepenuhnya sesuai dan memadai. Belum lagi soal asphalt mixing plant (AMP) yang dibangun di Pulau Tomia pada tahun 2021, selebihnya saya juga sudah pernah ajukan di DPRD Wakatobi bahwa itu AMP investasinya puluhan miliar tapi sayangnya tidak dimaksimalkan. Seharusnya ini bisa dimanfaatkan dengan baik,” harapnya.
Sukardin mengakui, dirinya mulai dikenal masyarakat sejak beberapa tahun lalu pada program penyediaan air minum (PAM) masyarakat. “Ada infrastruktur vital yang akhirnya diterima masyarakat. Infrastruktur dasar yang masih dinikmati warga Wakatobi termasuk di Pulau Tomia sampai saat ini yakni air bersih. Saya mulai dikenal dari situ sampai sekarang ini. Kita berjuang untuk PAM masyarakat beberapa tahun di Wakatobi,” sambungnya.
Ayah dari Altan Rahman Akia ini berharap dapat dukungan dari masyarakat Wakatobi khususnya di Pulau Tomia. Sehingga aspirasi yang selama ini belum direalisasikan secara maksimal, akan diperjuangkan olehnya. Melihat kondisi saat ini ia optimis bisa berjuang bersama Bacaleg lainnya di Dapil IV. Apalagi Golkar Wakatobi menargetkan minimal dua kursi untuk daerah pemilihan tersebut, atau sama dengan raihan pada Pilcaleg lalu. Saat itu Golkar berhasil merebut dua dari empat kursi untuk Pulau Tomia. (b/thy)