Siswa SDN 5 Kendari Lulus 100 Persen

  • Bagikan

Menyiapkan Generasi Emas

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- SDN 85 Kendari menggelar ramah tamah sekaligus perpisahan bagi siswa Kelas VI yang telah menamatkan pendidikannya. Acara dimeriahkan dengan berbagai pementasan seni budaya tradisional, Selasa (13/6), kemarin.

Siswa menampilkan tarian daerah berbalut busana etnis di nusantara. Ramah tamah itu menjadi ajang menyiapkan generasi emas Sultra yang memahami kultur budaya berdasarkan Pancasila melalui kurikulum merdeka belajar.

Siswa SDN 85 Kendari dalam ramah tamah yang menampilkan nuansa budaya nusantara. Ramah tamah digelar di Hotel Claro, Selasa (13/6), kemarin

Kepala SDN 85 Kendari, Nahadeng, mengatakan sekira 84 siswa yang mengikuti ujian akhir dinyatakan lulus 100 persen. “Selama 6 tahun kami mengemban amanah mendidik dan membentuk karakter anak-anak. Dengan penuh rasa haru dan bangga, hari ini (kemarin,red) kami mengembalikan anakanak melalui komite sekolah selaku perwakilan orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ujarnya saat melepas siswa dalam ramah tamah di Hotel Claro, Selasa, kemarin.

Siswa SDN 85 Kendari menampilkan tarian tradisional Sultra dalam acara ramah tamah yang digelar di Hotel Claro, Selasa (13/6), kemarin. (HASRUDDIN LAUMARA / KENDARI POS)

Nahadeng meminta anak didiknya untuk terus belajar dan berkarya untuk meraih cita-cita. “Semoga kalian sukses dan kembali membangun sekolah yang pernah memberi bekal ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan,” pesan Nahadeng.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikbumudora) Kota Kendari, Saemina yang diwakili Sekretaris Dinas (Sekdis) Mahlil, mengapresiasi ramah tamah yang menampilkan bakat siswa SDN 85 Kendari. Kelak mereka akan menjadi anak-anak yang memiliki karakter tersendiri. “Semua itu tak lepas dari peran dan kontribusi dari seluruh stakeholder sekolah, baik siswa, guru, kepala sekolah dan komite,” ujarnya.

Mahlil menambahkan, pembelajaran masa kini sangat jauh berbeda pada masa yang lalu. Dalam paradigma lama, 80 persen siswa aktif menerima materi dari guru, sejak masuk hingga pulang sekolah. Kini, siswa diarahkan lebih aktif berpartisipasi dalam ruang belajar. Tentunya, guru mengarahkan dan membimbing bakat mereka. “Saat ini, kemampuan akademik dan nonakademik siswa ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi. Kami senantiasa mendukung kegiatan sekolah yang sifatnya positif karena berkaitan dengan literasi,” ungkap Mahlil. (din)

  • Bagikan