Wajah Baru Komisioner KPU Sultra, Azril Menjadi Ketua

  • Bagikan
Anggota KPU Sultra terpilih, periode 2023-2028 usai pelantikan di KPU RI, Rabu (24/5), kemarin. Dari kiri : Amirudin, Azril (Ketua), Suprihaty Prawaty Nengtias, Hazamuddin dan Muhammad Mu'min Fahimuddin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Komposisi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra dihuni wajah baru. Komisioner KPU Sultra periode 2023-2028 dilantik Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari di Jakarta, Rabu (24/5), kemarin. 5 komisioner KPU itu adalah Azril, Amirudin,Hazamuddin, Muhammad Mu'min Fahimuddin, dan Suprihaty Prawaty Nengtias.

Anggota KPU Sultra, Amirudin mengatakan ia bersama 3 rekannya sepakat memilih
memilih Azril sebagai Ketua KPU Sultra. Amirudin merinci koleganya bernama Hazamudin menjabat Koordinator Divisi (Kordiv) Teknis KPU Sultra. Lalu, Suprihaty Prawaty Nengtias ditunjuk mengemban amanah sebagai Kordiv Hukum.

"Adapun Kordiv Data dan Informasi di tangan Muhammad Mu'min Fahimuddin. Dan saya sendiri dipercayakan menjadi Kordiv Parmas dan SDM," ujar Amirudin kepada Kendari Pos melalui telepon seluler, Rabu (24/5), kemarin.

Amirudin menjelaskan, setelah pelantikan ini, KPU Sultra segera bergerak dan mengonsolidasikan tugas-tugas penyelenggaraan pemilu. "Dalam waktu dekat divisi kami akan menggelar Kirab Pemilu di 17 kabupaten dan kota di Sultra," ungkap Amiruddin.

Terpisah, Ketua KPU Sultra Azril menuturkan, langkah perdana yang akan ditempuh usai dilantik yakni konsolidasi internal. Membahas terkait tahapan-tahapan Pemilu yang sedang bergulir. "Jadi kami akan cek seperti apa tahapan yang sedang berjalan saat ini untuk dilanjutkan optimal," kata Azril kepada Kendari Pos, Rabu (24/5).

Selain tahapan yang sedang berlangsung, pihaknya akan mengcek persiapan Pemilihan Gubernur 2024. Terutama progres kesiapan anggaran yang telah diajukan ke Pemprov Sultra. "Kami juga akan berkunjung ke Pemprov Sultra dan stakeholder untuk penguatan koordinasi terkait Pemilu dan Pilkada 2024," tandasnya.

Sementara itu, pengamat politik Sultra, Dr. Najib Husain mengatakan, komposisi 5 komisioner KPU Sultra saat ini mirip komposisi komisioner KPU periode sebelumnya. Dalam komposisi KPU saat ini, ada 4 komisioner yang berkarier di KPU kabupaten dan 1 komisioner yang bukan dari penyelenggara.

"Meskipun tidak ada petahana dalam komposisi KPU Sultra, tidak menjadi soal ataupun halangan untuk melaksanakan kepemiluan yang berkualitas. Saya yakin mereka sudah siap menyelenggarakan Pemilu 2024 yang saat ini tahapannya sedang berjalan," kata Dr. Najib Husain kepada Kendari Pos, Rabu (24/5), kemarin.

Bagi Dr.Najib, komisioner KPU Sultra yang baru, mayoritas telah melalui jenjang jabatan penyelenggara pemilu di level kabupaten dan kota, baik KPU maupun Bawaslu. Untuk itu, kualitasnya tak diragukan lagi dan dapat dipercaya menyelenggarakan Pemilu yang profesional.

Menurut Dr.Najib, ada sisi yang perlu dikawal, yakni komisioner KPU Sultra harus bekerja kompak independen, tanpa ada intervensi dari pihak eksternal. Dan hubungan dengan pihak-pihak eksternal, diputuskan dan tidak ada keterkaitan.

"Independensi dalam menyelenggarakan kepemiluan mesti menjadi jiwa atau karakter para komisioner. Sehingga dalam menjalankan atau mengkomandoi jalannya Pemilu, dapat berlangsung dengan baik dan jauh dari berbagai intervensi kepentingan politik," tutur Dr.Najib.

Akademisi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (Fisip UHO) itu menyarankan komisioner KPU Sultra baru segera konsolidasi baik Bawaslu maupun KPU kabupaten/kota. "Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah, TNI dan Polri dengan muara suksesi kepemiluan 2024," jelas Dr.Najib.

Terpisah, anggota Komisi II DPR RI, Hugua menekankan komisioner KPU Sultra yang baru agar bekerja profesional. Meminimalisir adanya transaksional atau money politik dalam prosesi kepemiluan.

"Tak bisa dipungkiri, money politik masih sangat rentan dalam perpolitikan Sultra. Yang efeknya bisa memengaruhi integritas ataupun profesionalitas komisioner KPU dalam bekerja," kata Hugua kepada Kendari Pos, (24/5).

Mantan Bupati Wakatobi itu optimistis KPU Sultra dapat bekerja dan menyukseskan Pemilu dan Pilkada 2024. Alasannya, mayoritas komisioner yang dilantik berpengalaman terkait kepemiluan. "Untuk kualitas, saya pikir tidak ada masalah. Tinggal konsistensi memegang teguh kode etik sebagai komisioner KPU," pungkas Hugua. (din/ags/ali)

  • Bagikan