KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (BEM Unsultra), Hasir dan Adi Maliano Pengurus Dewan Pimpinan Daerah, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD GMNI) Sulawesi Tenggara lolos menjadi peserta kemah kebangsaan se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Hasir, sebagai salah satu peserta yang lolos dan kegiatan kemah kebangsaan, mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan dari Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun serta dosen-dosen. "Saya sangat berterimakasih kepada Rektor Unsultra dan para dosen-dosen yang senantiasa mendukung kami," ujarnya.
Hasir menjelaskan bahwa dirinya sangat senang karena masih bisa mewakili teman-temannya di Unsultra khusus Sultra. "Tentunya harapan saya dalam pelatihan kemah kebanggaan ini mampu menumbuhkan nilai-nilai spirit nasionalise kita sebagai bangsa yang terdiri atas berbagai suku budaya, oleh karena itu, tak boleh luntur seiring kemajuan zaman. Sehingga kita disebut cinta tanah air dan kasih sayang," jelasnya.
Hasir juga menegaskan identitas bangsa adalah modal yang dapat membedakan kualitas mahasiswa ketika kelak terjun langsung ke masyarakat. Menurutnya, ketika banyak bangsa di dunia cenderung sulit menerima keberagaman atau goyah diterpa budaya eksternal, pemuda Indonesia justru benar-benar siap menjadi pemimpin sekaligus agen perubahan memajukan daerah masing-masing.
"Tentu kita juga harus optimis sebagai mahasiswa Unsultra, bahwa kita akan mencapai cita-cita membawa nama bangsa Indonesia di dunia sesuai bidang keahlian dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme yang kental melekat dalam dirinya," tandasnya.
Rekan Hasir, Adi Maliano menceritakan keduanya telah mengikuti proses seleksi dari tahapan pendaftaran dan wawancara yang di laksanakan oleh Kesbangpol Provinsi Sultra. "Di era sekarang tak bisa dipungkiri bahwa pemuda dan mahasiswa merupakan manifestasi atau masa depan bangsa, namun pemuda saat ini juga tidak lari dari suatu permasalahan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa pemuda dan mahasiswa saat ini banyak yang rapuh atas rasa nasionalismenya. Ia berpesan kepada teman mahasiswa di Sulawesi Tenggara agar menjadi barometer lembaga pendidikan yang mampu mencetak generasi penerus yang cerdas dalam berilmu pengetahuan, teknologi, serta memiliki kepribadian kebangsaan yang ulung. (rls/win)