KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID-Pemkot terus menjaga konsistensi mereduksi (mengurangi) kawasan kumuh di Kota Lulo. Tahun ini, berhasil mengurangi kawasan kumuh seluas 24,27 hektar.
Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, kawasan kumuh bakal dikurangi secara bertahap. Tujuannya, agar Kota Kendari bisa menjadi semakin layak huni dan menunjukkan diri sebagai kota yang sesungguhnya.
"Pengurangan kawasan kumuh dilaksanakan lewat beberapa program. Diantaranya penataan kawasan kumuh skala lingkungan dan kawasan. Mudah-mudahan, ini bisa terus berjalan hingga beberapa tahun mendatang," ungkapnya.
Kepala Bappeda Kota Kendari, Cornelius Padang mengungkapkan, tahun ini Pemkot Kendari telah mengurangi kawasan kumuh seluas 24,27 hektar.
Rinciannya, pengurangan kawasan kumuh Puday-Lapulu seluas 14,72 hektar dan pengurangan kawasan kumuh skala lingkungan seluas 9,55 hektar.
Cornelius menambahkan, pengurangan luas kawasan kumuh tahun ini, berkontribusi terhadap pengurangan luas kawasan kumuh dalam SK Kumuh Kota Kendari. Sebelumnya tercatat sebanyak 626,4 hektar menjadi 556,93 hektar.
Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Kendari ini optimis, luas kawasan kumuh di Kota Lulo akan berkurang secara bertahap, mengingat pada tahun 2024, pihaknya telah mengusulkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik untuk pengurangan kawasan kumuh.
"Kami sudah mengusul ke Kementerian PUPR. Total anggarannya sebesar Rp 2 miliar. Mudah-mudahan mendapat persetujuan, sehingga bisa mengurangi luasan kawasan kumuh di Kota Kendari," imbuhnya. (KP)