--Gubernur : Pembangunan itu Tidak Ada Garis Finishnya
--Hari Ini Provinsi Sultra HUT ke-59
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- 27 April 1964, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terpisah dari Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan berdiri menjadi daerah otonomi. Hari ini, 27 April 2023, Provinsi Sultra berusia 59 tahun. Pembangunan Sultra terus bergerak. Jejak pembangunan Sultra lebih nampak di tangan duet Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas. Duet pemimpin Sultra yang dikenal dengan akronim Aman itu sukses membangun Sultra melalui Garbarata (gerakan pembangunan daratan dan kepulauan) menuju Sultra aman dan bermartabat.
Gubernur Ali Mazi bersyukur Sultra telah menapaki usia ke-59 tahun. Usia lebih setengah abad ini bukanlah waktu singkat dalam membangun daerah. Menurut Gubernur Ali Mazi, pembangunan di Sultra dimulai dari perjuangan para pendahulu (pendiri daerah) mengusulkan pembentukkan daerah otonomi baru (DOB) Sultra pada tahun 1964 hingga mekar pada 27 April.
Perjuangan itu dilanjutkan dengan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur hingga dimasa pemerintahannya saat ini. "Pembangunan itu tidak ada garis finishnya. Kita akan terus bergerak membangun daerah ini menjadi lebih baik kedepannya. Alhamdulillah sukses pembangunan saat ini adalah hasil kerja keras kita semua untuk kesejahteraan masyarakat Sultra," kata Gubernur Ali Mazi kepada Kendari Pos, Rabu (26/4), kemarin.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio mengungkapkan, tema peringatan HUT Sultra tahun ini adalah Aman Sukses Membangun Sultra. Tema tersebut mengandung arti Pemprov Sultra dalam kepemimpinan Ali Mazi-Lukman Abunawas (Aman) telah sukses membangun daerah dengan visi terwujudnya masyarakat Sultra yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat, yang dibuktikan dengan berbagai pembangunan nyata di masyarakat.
Sekda Asrun Lio mencontohkan, dimasa pemerintahan Aman dalam 5 tahun ini telah berhasil mempersembahkan 3 maha karya yang menjadi legacy (warisan) daerah dan masyarakat. Maha karya pembangunan Ali Mazi-Lukman (Aman) itu, pertama adalah perpustakaan modern bertaraf internasional.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya melalui peningkatan literasi masyarakat. Atas dasar itulah, pemprov membangun perpustakaan modern bertaraf internasional," ungkap Asrun Lio.
Pembangunan gedung perpustakaan modern dalam 3 tahap yang terdiri dari 7 lantai. Tahap pertama tahun 2019, tahap kedua tahun 2020 dan tahap ketiga tahun 2021 dengan besaran anggaran Rp 107 miliar mulai dari tahap perencanaan sampai pembangunan konstruksi gedung. Anggaran itu bersumber dari APBD.
Maha karya kedua adalah pembangunan Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh Darah. Sekda Asrun menjelaskan, pembangunan RS Jantung dirintis pemerintahan Aman untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses pengobatan dan perawatan yang memadai.
Proyek RS Jantung menelan anggaran sekira Rp400-an miliar. Pada tahap pertama tahun 2019 yakni perencaanaan dan pembangunan awal (4 lantai) menggunakan anggaran Rp98 miliar. Tahap kedua, tahun 2021-2022 pemerintah menggelontorkan anggaran Rp318 miliar untuk pembangunan lantai 5-17 . Pelaksanaan pembangunan tahap kedua direncanakan selama 18 bulan, mulai tahun 2021 dan berakhir tahun 2022.
"Pembangunan rumah sakit di atas lahan sekira 3,5 hektare. Hingga kemarin, progres pembangunan RS Jantung telah mencapai 99 persen,” ungkap Sekda Asrun Lio.
Maha karya ketiga adalah pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa. Menurut Sekda Asrun, Gubernur Ali Mazi dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas sukses merealisasikan program pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa. Jalan wisata menelan anggaran sekira
Rp800-an miliar (anggaran tahap I, Rp144,9 miliar dan tahap II, Rp700-an miliar) dibangun sepanjang 11 kilometer. Kini jalan itu telah rampung dibangun.
"Mega proyek pembangunan jalan Kendari - Toronipa akan menjadi akses pendukung utama kawasan pariwisata Bokori-Toronipa. Jalan tersebut juga dilengkapi dengan sejumlah ikon wisata mulai dari pintu gerbang, spot-spot wisata dan bundaran air mancur yang masih dalam proses penyelesaian. Progresnya sudah mencapai 99 persen,” kata Sekda Asrun Lio.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra ini berharap, hasil pembangunan pemerintahan duet Aman bisa menjadi estafet pembangunan di masa yang akan datang. Di sisi lain, sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah terbangun bisa dimanfaatkan dan senantiasa dijaga keberadaannya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Sultra, Jumarding menyampaikan usia 59 tahun Provinsi Sultra sudah setara dengan daerah lainnya di tanah air. Terbukti dengan terbangunnya beberapa sarana dan prasarana publik seperti RS Jantung, jalan wisata Kendari-Toronipa, perpustakaan internasional dan pembangunan infrastruktur jalan.
”Saya rasa Gubernur Ali Mazi dan Wakilnya Lukman Abunawas sudah sukses membangun daerah ini sehingga bisa setara dengan daerah lainnya di Indonesia. Tentu kita harus dukung pembangunannya sampai berakhir masa jabatannya," kata Jumarding, Rabu, kemarin.
DPRD Sultra berkomitmen mendukung dan mengawal pemerintahan saat ini sehingga cita-cita daerah yang ingin mewujudkan masyarakat Sultra yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat bisa tercapai.
"Dirgahayu Provinsi Sultra. Sukses untuk Aman. Teruslah membangun daerah mulai perkotaan hingga ke pelosok pedesaan. Kami yakin kepemimpinan Gubernur Ali Mazi dan dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas daerah dan masyarakat kita bisa sejahtera,” pungkas Jumarding.
(ags/b)
Duet Aman Sukses Membangun Sultra