KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Hj. Andi Nirwana memperkuat ideologi mahasiswa tentang pilar kebangsaan. Anggota MPR RI itu menyebut selain agen perubahan, mahasiswa bisa memberi pencerahan kepada masyarakat tentang nilai-nilai empat pilar kebangsaan.
Bagi anggota DPD RI Dapil Sultra itu, pengetahuan mahasiswa tentang empat pilar kebangsaan harus terus dikuatkan sehingga bisa diaplikasikan dan ditularkan kepada masyarakat. Apalagi warga negara Indonesia sangat majemuk. Jadi penting bagi seluruh masyarakat untuk mengamalkan Bhineka Tunggal Ika, salah satu empat pilar kebangsaan. “Generasi muda perlu mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar. Sebuah negara yang kuat dan maju ditentukan oleh kualitas generasi mudanya,” ungkapnya saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kendari.
Kesempatan itu, ia menyoroti terkait kasus skripsi yang mendeskreditkan salah satu suku di Sultra. Indonesia sebagai bangsa yang majemuk masih perlu penguatan dalam penghayatan dan pengamalan yang terkandung dalam Pancasila. Karena masih sering munculnya pemahaman yang keliru dan sempit tentang agama, suku dan ras, yang menganggap kelompoknya yang paling benar, sehingga adanya pengkotak- kotakan. “Apalagi sekarang ini terkesan kurang berkembangnya penghargaan atas kemajemukan dan kebhinekaan, yang pada akhirnya memicu perpecahan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Karena itu, ia meminta masyarakat dan mahasiswa memperkuat kebersamaan dan kesolidan dan kerukunan. Sebab Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman dengan banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan budaya, tetapi tetap satu yakni bangsa Indonesia. “Jadi kita harus berbangga menjadi warga Negara Indonesia, bukan malah terpecah belah,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Rektor III Bidang Mahasiswa dan Alumni UHO, Dr Nur Arafah, mengajak seluruh mahasiswa untuk terlibat aktif di dalam mengawal empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. “Empat pilar kebangsaan akan menjadi nilai dan kekuatan bangsa yang tak akan terpisahkan oleh gelombang zaman. Karena empat pilar sangat lentur dengan berbagai tuntutan dan tantangan perubahan,” paparnya.
Saat ini Indonesia akan memasuki usia 78 tahun, jadi anak bangs aharus mempertahankan ideologi negara; Pancasila. Jangan ribut masalah suku, agama dan perbedaan. Karena Indonesia ada melalui sejarah yang panjang dan dengan penuh perjuangan oleh seluruh rakayat Indonesia, Negara kita bukan milik satu golongan, tapi Bhinneka Tunggal Ika. (idh/b)