Pemukiman Langganan Banjir akan Ditimbun

  • Bagikan
Kondisi pemukiman warga di Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu yang baru saja kembali terendam banjir. Tercatat ada 13 rumah yang terdampak genangan tersebut. Pj. Bupati Buton, Basiran langsung melakukan kunjungan lapangan.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Setiap tahun warga Desa Lasembangi di Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, selalu dilanda banjir. Bila hujan seharian, dipastikan pemukiman warga akan terendam. Pemerintah sudah melakukan langkah strategis dengan mengusulkan normalisasi sungai, namun prosesnya cukup panjang karena harus melalui sejumlah tahapan berjenjang dari kabupaten hingga pusat. Sementara masyarakat terus saja dihantui banjir berulang, dua hingga tiga kali dalam setahun. Seperti yang kembali terjadi awal pekan ini, 13 rumah di desa itu terendam banjir. Kepala desa dan camat setempat melaporkan kondisi itu ke Pj. Bupati Buton, Basiran dan langsung diatensi dengan kunjungan lapangan.

"Saya juga cepat turun ke lokasi karena ingin melihat langsung untuk kita bisa mengambil langkah-langkah selanjutnya," kata Basiran, Selasa (4/4). Menurutnya, penggundulan hutan menjadi pemicu terjadinya banjir di wilayah itu karena daerah resapan air tak maksimal lagi. "Sehingga jika terjadi hujan lebat maka semua lumpur, tanah masuk ke sungai yang mengakibatkan pendangkalan dan akhirnya meluap serta tidak bisa masuk lagi ke aliran sungai. Makanya air tergenang," sambung Pj. Bupati Buton. Sejauh ini solusi cepat dan tepat untuk memberikan rasa aman serta nyaman pada warga adalah menimbun lokasi perumahan tersebut.

“Solusi awal adalah relokasi. Karena memang itu rawa dan gampang sekali terendam. Tetapi masyarakatnya sudah merasa nyaman untuk menetap di kawasan itu. Jadi menimbun yang kita sepakati," katanya. Ada solusi jangka panjang yang lebih baik yakni pengerukan sungai, itu juga sesuai usulan warga. Tetapi setelah ditelaah, kata Basiran, anggaran yang disiapkan anggaran desa itu tidak maksimal. "Karena pekerjaannya berat dan normalisasi sungai itu dari APBN atau APBD, sebab merupakan kewenangan provinsi," tandasnya.

Untuk diketahui, pihak Pemkab Buton melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial mengantisipasi darurat bencana tersebut dengan memersiapkan tenda, mengantisipasi kemungkinan terburuk jika air terus merendam pemukiman warga. (c/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version