KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) mulai merealisasikan pembangunan Masjid Raya Wawonii. Proyek tersebut sekaligus sebagai langkah awal dalam menjadikan Desa Langara Iwawo atau pemukiman masyarakat Lapulu sebagai pusat kegiatan religi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Konkep, H. Harsin Abd. Rahim, mengatakan, tahun 2023 ini pihaknya telah menganggarkan pembangunan Masjid Raya Wawonii tersebut. Anggaran itu nantinya digunakan untuk mendirikan struktur bangunan masjid.
"Insya Allah tahun ini kita mulai dengan anggaran Rp 12 miliar untuk pembangunan struktur bangunan. Kami meminta dukungan dan doa semua pihak demi kelancaran pembangunan Masjid Raya ini," ujar Harsin Abd. Rahim, Selasa (4/4). Mantan Kadis Perhubungan Konkep tersebut mengatakan, penataan kawasan Lapulu Desa Langara Iwawo itu diawali dengan pembangunan masjid yang didesain terapung dan diberi nama Masjid Baitul Amal dengan proyeksi anggaran Rp 26 miliar.
"Anggarannya belum termasuk penataan halaman dan kelengkapan lainnya. Tahun ini dianggarkan Rp 12 miliar dulu," jelaanya.
Sebelumnya Bupati Konkep, H. Amrullah, mengatakan, selain untuk menata kawasan kumuh Kota Langara, pembangunan Masjid Baitul Amal di kawasan Lapulu tersebut dinilai cukup strategis. Karena selain berada di pusat Kota Langara, lokasinya juga berada pada pesisir pantai dan bisa didesain menjadi masjid terapung Pulau Wawonii.
"Jika perwajahan Kota kita tertata dengan baik, ini akan menjadi salah satu daya tarik masyarakat luar untuk berkunjung ke Pulau Wawonii. Selain itu,juga upaya untuk menarik para investor menanamkan modalnya di daerah. Tetapi sejauh ini kita belum mendesain, baru sebatas pembebasan lahan dan penimbunan lokasi," ujar Konkep-1 itu.
Ia mengaku, anggaran pembangunan Masjid Baitul Amal Konkep tersebut tidak sepenuhnya dibebankan dalam APBD. Sebagai Ketua Panitia Pembangunan Masjid Raya Wawonii, Amrullah mengaku akan berupaya menggalang dana demi pembangunan sentra spiritual masyarakat Wawonii tersebut. "Akan diupayakan untuk menggalang dana melalui pihak ketiga yang sifatnya tidak terikat. Untuk penimbunan yang sudah dilakukan itu swadaya, patungan para Kepala Dinas maupun masyarakat yang ingin berinfak dan sedekah," pungkasnya. (b/jib)
