--Gubernur : PTQN Bersinergi Program Sultra Beriman
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra sudah khatam dalam urusan tuan rumah event nasional.
Dalam 2 periode kepemimpinan Gubernur Ali Mazi, Sultra kerap dipercaya menyelenggarakan kegiatan berkelas nasional. Awal 1 April 2023, Sultra menjadi tuan rumah Pekan Tilawatil Qur'an Tingkat Nasional (PTQN) ke-53. Gelaran PTQN ini diyakini dapat mewujudkan masyarakat toleran berkarakter Qur'ani dan mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama di Indonesia.
Gendang kompetisi PTQN ditabuh Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi, Gubernur Ali Mazi, dan Wakil Gubernur Lukman Abunawas, Sabtu (1/4). Hal itu menandai 3.815 kafilah dari seluruh Indonesia untuk lolos menjadi 214 finalis pada ajang tahunan yang digelar Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) ini.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan pelaksanaan PTQN di Sultra merupakan ikhtiar untuk menumbuhkan kecintaan umat muslim terhadap pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Melalui PTQN yang dilaksanakan pada setiap bulan ramadan menjadi momentum kilas balik sejarah awal mula diturunkannya Al-Qur’an sekaligus menjadi sarana penguatan implementasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Gubernur Ali Mazi saat menyampaikan kata sambutan dalam pembukaan PTQN di kawasan eks MTQ, Sabtu (1/4).
Seiring dengan itu, Gubernur Ali Mazi menuturkan PTQN telah terbukti mampu memberi nilai kemanfaatan, baik dari sisi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur dan peningkatan perekonomian di daerah. "Olehnya itu, kami selalu antusias terhadap setiap amanah yang diberikan sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan PTQN karena bersinergi dengan program Sultra Beriman," kata Gubernur Ali Mazi.
Pada kesempatan yang sama, Wamenag RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi pelaksanaan PTQN ke-53 yang secara konsisten dilaksanakan RRI dalam rangka memelihara kecintaan umat Islam terhadap Al-Qur’an sebagai petunjuk yang lurus.
"PTQN merupakan bukti komitmen RRI, yang terus berkontribusi nyata dalam mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama di Indonesia," kata Wamenag RI, Zainut Tauhid Sa'adi usai membuka secara resmi PTQN.
Wamenag Zainut menuturkan gema PTQN menjadi syiar dakwah dalam rangka memelihara kecintaan dan kesadaran umat Islam untuk mendalami esensi, makna, dan hikmah yang terkandung dalam Al-Qur'an dan hadits sebagai petunjuk.
"Gema musabaqah ini diharapkan bisa memberikan dampak sosial dan sentuhan syiar dakwah yang berkesan kepada masyarakat, di tengah dinamika dan tantangan keumatan dewasa ini," kata Wamenag.
Dalam kesempatan itu, Wamenag Zainut berharap PTQ RRI tahun ini semoga dapat memberikan penguatan kepada masyarakat dalam menjaga kerukunan. Sehingga seluruh masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang damai, melalui kerukunan umat yang dijaga dan diperkuat.
Menurut Wamenag Zainut, salah satu tantangan permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian adalah upaya membentengi generasi muda muslim melalui penanaman akidah yang lurus dan pemahaman beragama yang benar.
Di tempat yang sama, Direktur Utama LPP RRI, I Hendrasmo, mengatakan event PTQN merupakan salah satu bentuk layanan publik LPP RRI yang dilaksanakan secara serentak oleh 72 Kantor Satuan Kerja LPP RRI. PTQN bertujuan menyambut dan menyemarakan bulan suci Ramadan.
“PTQ tahun ini mengambil tema Mewujudkan Masyarakat Toleran Berkarakter Qur’ani untuk Indonesia Kuat. Tema ini sebagai pengingat bagi setiap anak bangsa untuk tetap mewarisi dan merawat kebhinekaan sebagai komitmen bersama membangun Indonesia yang bermartabat, adil, makmur dam sejahtera sebagaimana cita-cita bangsa Indonesia,” kata Hendrasmo.
Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha LPP RRI, Yonas Markus Tuhuleruw menambahkan, PTQN terselenggara atas kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk Pemprov Sultra dan Kemenag RI. Yonas menjelaskan, peserta PTQN dari tahun ketahun terus bertambah, termasuk kategori lomba. "Tahun ini pesertanya juga signifikan diikuti oleh para pelajar berusia muda dan kaum milenial, termasuk saudara kita penyandang disabilitas," ujarnya. (ags/rah/b)