KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Realisasi anggaran triwulan pertama tahun 2023 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) belum maksimal. Tercatat, capaian realisasi belanja daerah baru mencapai enam persen. Informasi itu disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Bahri saat memimpin apel gabungan, kemarin. Belum ada kegiatan (pekerjaan fisik) yang dilelang.
Rendahnya realisasi anggaran tersebut berakibat pada lesunya perekonomian masyarakat. Perputaran ekonomi menjadi tidak stabil karena belanja masih minim. Kondisi itu diperparah dengan kinerja aparat desa yang lelet dalam menyusun dan menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes). Dari 81 desa di Mubar, baru 37 desa yang menetapkan APBDes. “Ekonomi di Mubar lesu. Kendalanya (penyebabnya) apa? Kendalanya adalah masih ada 44 desa yang belum menetapkan APBDes. Sehingga ekonomi di desa tidak berjalan maksimal. Penyebab kedua, berada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Realisasi belanja kita baru sekira enam persen. Padahal seharusnya belanja kita saat ini sudah harus diangka 20 persen,” terangnya.
Rendahnya realisasi anggaran tersebut merupakan representasi dari kualitas kinerja OPD di Mubar. Demikian pula dengan aparat desa di daerah itu. Padahal Pj Bupati Mubar telah tegas menyampaikan agar pelaksanaan berbagai kegiatan dipercepat. Khususnya kegiatan pembangunan yang bersifat penunjukan langsung (PL). Sayangnya hal itu tidak dibarengi dengan kerja nyata dari para OPD.
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah pada Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kemendagri itu menambahkan selain menyebabkan lesunya perekonomian dalam masyarakat, rendahnya realisasi anggaran tersebut juga mempersempit peluang Mubar mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID).
Tentunya hal itu akan berefek pada pencapaian pembangunan daerah. “DID itu dibagi dua, insetif kinerja tahun sebelumnya dan insetif kinerja tahun berjalan. Realisasi kita baru enam persen. Satu sisi kita membutuhkan uang untuk pembangunan, tapi realisasi kita kurang. Bagimana kita mau dapat DID,” ungkap Mubar satu itu. (ahi/b)