KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Jelang bulan Ramadan dan lebaran nanti, kebutuhan masyarakat dipastikan akan meningkat signifikan. Hal itu diharapkan bisa selaras dengan daya beli mereka. Proyek pemerintah menjadi salah satu instrumen penggerak ekonomi kerakyatan. Karenanya, program pembangunan baik fisik maupun pemberdayaan diharapkan bisa berjalan baik dan bergulir diawal tahun.
Pj. Bupati Buton, Basiran, mengaku, sejak Februari lalu, Ia sudah mendesak seluruh OPD untuk memercepat proses lelang dan teken kontrak semua kegiatan tahun 2023. Sejumlah poin penting digarisbawahi dalam surat edaran (SE) nomor: 100-3.4.2/281 tentang percepatan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Buton tahun anggaran 2023.
"Sudah saya instruksikan dan akan segera dievaluasi lagi sejauh mana itu dijalankan. Pergerakan ekonomi penting untuk selalu berputar lebih positif supaya ada daya beli masyarakat," tegas Basiran, Senin (20/3).
Selain mendorong percepatan lelang, Pemkab Buton juga sudah melakukan operasi pasar murah. Sudah digelar sepekan lalu, pasar murah itu memang diserbu konsumen. Kadis Perdagangan Kabupaten Buton, Safaruddin, mengatakan, Pemkab Buton bekerja sama dengan Bulog untuk menyiapkan beras murah bagi warga. Sebab beras saat ini menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan jelang pembukaan puasa.
"Kita lakukan operasi pasar dulu dan memang beras naik. Harga beras ukuran 25 kilogram umumnya dijual Rp 285 hingga Rp 295 ribu. Namun, setelah beberapa hari ini dipantau terjadi kecenderungan kenaikan harga menjadi Rp 325 ribu," katanya. Peningkatan kenaikan harga beras disebabkan karena stok beras para pedagang di Buton diambil dari Kota Baubau. Sementara, stok di Baubau saat ini lagi terbatas. "Itulah yang memicu kenaikan harga beras. Dengan adanya pasar murah ini diharapkan harga beras akan stabil,” tutup Safaruddin. (b/lyn)