--TPID Sultra Memastikan Sembako Aman Jelang Ramadan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bulan suci Ramadan 2023 tak sampai sepekan lagi. Harga-harga sembilan bahan pokok (sembako) sudah mulai merangkak naik. Satgas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sultra bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra turun ke lapangan dan memastikan sembako aman menjelang bulan Ramadan.
TPID Sultra yang dipimpin Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Sitti Saleha menggelar inspeksi mendadak (sidak) di tiga lokasi di Kota Kendari. TPID blusukan Pasar Mandonga, Gudang Bulog dan Hypermart The Park Kendari. Sidak ini untuk memastikan stok dan harga sembako jelang bulan Ramadan.
"Dalam sidak ini, kita memantau harga dan ketersediaan stok di pasaran. Alhamdulillah untuk stok semua aman tersedia," kata Sitti Saleha kepada Kendari Pos usai sidak pasar, Kamis (16/3), kemarin.
Ketua Rukun Keluarga Moronene (RKM) Sultra itu menjelaskan, stok sembako masih sangat tersedia. Sedangkan harga sembako fluktuatif, ada yang naik dan ada yang turun. Harga cabai rawit pasar tradisional melonjak hingga 50 persen. Kenaikan harga cabai rawit itu dipicu minimnya stok.
"Stok cabai rawit selama ini dipasok dari lokal Sultra. Tidak ada pasokan dari Sulawesi Selatan. Kisaran harganya sekarang naik sekira Rp70 ribu dari harga normalnya Rp35 ribu," ujar Sitti Saleha.
Masih di pasar tradisional, harga daging kini sekira Rp135 ribu perkilogram. Bagi TPID, harga tersebut terbilang masih stabil. Sementara untuk harga daging beku di Hypermart sekira Rp80 ribu perkilogram dan stoknya cukup tersedia sampai lebaran mendatang. Begitu pula stok ayam beku masih sangat tersedia.
"Harga bawang Rp35 ribu perkilogram. Ini juga masih kategori normal. Kalau secara umum masih stabil, terjangkau dan aman bagi masyarakat. Sementara ikan kembung Rp35 ribu perkilogram dan telur ayam sekira Rp55 ribu. Kedua komoditas ini ada kenaikan tapi hanya berkisar 2 sampai 3 ribuan rupiah," tandas Sitti Saleha.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing mengatakan, stok beras, tepung terigu, minyak goreng maupun gula pasir di gudang Bulog masih sangat aman, baik menjelang bulan puasa hingga lebaran nanti
Stok beras Bulog sekira 3.000 ton. Pada akhir Maret ini bakal ada panen raya di Konawe. Bulog akan menyerap minimal 12.000 ton beras dari panen raya tersebut. "Selain stok di gudang, kita juga cek stok di pasaran. Beras medium masih tersedia. Saat ini langkah kita adalah mengawasi pengecer agar betul-betul menjual beras sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah," kata Siti Mardati Saing di Gudang Bulog, Kamis (16/3), kemarin.
Adapun stok minyak goreng sekira 500.000 liter. Bahkan masih akan datang stok minyak tambahan sekira 160.000 liter untuk menyuplai kebutuhan di Sultra. Khusus di wilayah Kota Kendari sudah disiapkan sekira 100.000 liter minyak goreng. Bulog Sultra juga masih punya stok gula pasir sekira 350 ton.
"Angka yang saya sebutkan tadi sejatinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan suci Ramadan dan Idul Fitri nanti. Namun jika stok berkurang, kita akan order lagi. Dan itu prosesnya cepat. Hanya butuh waktu seminggu stok sudah sampai di Sultra. Intinya untuk komoditas lain selain beras, kita siap order lagi bila kebutuhan masih kurang untuk masyarakat," ungkap Siti Mardati Saing.
Ia mengaku pihaknya segera menurunkan stok sembako ke pasar jika terjadi kenaikan harga mencolok. Tujuannya untuk menetralisir kenaikan harga. "Sebab fungsi Bulog adalah menjaga stabilitas harga di pasaran, "pungkas Siti Mardati Saing. (rah/c)