Kolaborasi Menumbuhkan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sultra ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Konsultasi Regional (Konreg) Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua (Kasulampua) tahun 2023. Tujuan diselenggarakannya Konreg Kasulampua ini, sebagai wadah dan sarana diskusi. Serta tukar pikiran tentang berbagai permasalahan pembangunan ekonomi di wilayah Kasulampua.
Gubernur Sultra, H. Ali Mazi yang diwakili Asisten I Pemprov Sultra Suharno mengaku sangat mengapresiasi terselenggaranya forum Konreg PDRRB. Menurutnya, kegiatan ini, salah satu upaya pemulihan ekonomi Indonesia. Khususnya yang tergabung dalam wilayah regional Kasulampua.
“Perekonomian Indonesia saat ini tengah bangkit dari pandemi Covid-19. Sehingga melalui forum ini, dapat menjadi wadah sharing dan bertukar pikiran terkait pemulihan ekonomi Indonesia. Khususnya wilayah Kasulampua ini,” ungkapnya usai membuka Konreg PDRB Kasulampua 2023 di Hotel Claro Kendari, Selasa (14/3).
Suharno menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi. Sehingga, menghasilkan capaian yang sangat baik secara nasional. Untuk wilayah Sultra, tercermin pada pertumbuhan ekonomi Sultra sebesar 5,53 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti tahun 2020 sempat berkontraksi sebesar 0,65 persen.
“Tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Sultra kembali pulih sebesar 5,53 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 5,31 persen,”jelasnya.
Dari segi infrastruktur, lanjut Asisten I Pemprov Sultra ini, pembangunan infrastruktur terus dikebut demi akselerasi pembangunan. Diantaranya, pembangunan jembatan Teluk Kendari yang saat ini menjadi salah satu ikon baru Sultra dan pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa. “Semua itu memiliki multiplier efect bagi perekonomian Sultra,” ujarnya.
Sementara dari segi infrastruktur kesehatan, Provinsi Sultra telah membangun Rumah Sakit Jantung Oputa Yii Ko setinggi 17 lantai yang dilengkapi peralatan canggih berstandar internasional. Dan ini tidak kalah dengan rumah sakit di Jakarta. Bahkan di luar negeri yang kini menjadi rumah sakit rujukan untuk di kawasan Indonesia Timur.