KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Kedatangan Gubernur Sultra, H. Ali Mazi di Wonua Bombana dimanfaatkan Camat, Lurah hingga Kades se-Kabupaten Bombana untuk curhat. Mereka menyampaikan berbagai persoalan dan potensi yang dapat dikembangkan, di masing-masing wilayahnya secara langsung, kepada orang nomor satu di Provinsi Sultra tersebut saat audiensi di Aula Tanduale, Sabtu (11/3).
Dalam kesempatan audiensi itu, seorang Kepala Desa bernama Zainal Abidin menjelaskan secara detail, terkait potensi pertanian di Kabupaten Bombana, khususnya yang ada di Desa Biru. Menurutnya, Desa Biru saat ini memiliki potensi pertanian luar biasa besar. Terlebih, luasan Desa Biru 2.194 hektar, dan 70 persen dari luas wilayah itu adalah persawahan.
Zainal mengaku, jika dimaksimalkan dengan baik, maka perputaran uang dalam satu kali panen di desa tersebut dapat mencapai Rp 33 miliar. Namun, dikarenakan keterbatasan alat pengolahan padi, mengharuskan petani di Desa Biru menjual hasil panen ke orang luar dalam bentuk gabah, tentu dengan harga miring.
“Potensi pertanian kami sangat besar. Tapi karena keterbatasan alat pengolah padi, petani terpaksa menjual hasil panennya dalam bentuk gabah ke orang orang Cina dari Konawe maupun Koltim. Untuk itu, kami harap Gubernur membantu petani di Desa Biru, memaksimalkan potensi hasil pertanian,” harapnya.
Di tempat yang sama, Nona Marwah, Kades Laea juga mengambil kesempatan tersebut. Secara gamblang, dia menceritakan persoalan masyarakatnya, yang hampir setiap tahun mengalami musibah banjir, diakibatkan adanya air pasang ke pemukiman warga. Pihaknya berharap Gubernur Ali Mazi memberikan perhatian.
“Secara khusus, saya juga sudah bertemu langsung dengan Pak Pj Bupati. Kami minta dibuatkan talud, sebagai solusi mencegah banjir,” jelasnya.
Gubernur Ali Mazi merespon cepat berbagai curhatan dari Kades tersebut. Ketua DPW Nasdem Sultra tersebut bakal memberikan bantuan alat pengolahan padi secara moderen yakni, Rice Miling Unit (RMU) berkapasitas besar untuk petani di Desa Biru.
“Nanti kita bantu dengan alat RMU, agar hasil pertanian, khususnya padi dapat maksimal hasilnya. Bahkan, saya juga berencana mencanangkan Kabupaten Bombana sebagai lumbung padi, nanti pusatnya di Desa Biru. Terkait masalah Desa Laea, itu juga menjadi perhatian saya. Kita akan tindak lanjuti segera,” pungkasnya. (idh)