KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menenangah (UKM) Kabupaten Muna mendorong pelaku UKM untuk berkembang dan bersaing serta mampu menunjang kemajuan daerah. 17.755 UKM yang tersebar di Bumi Sowite terus didampingi agar memahami strategi pemasaran.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muna, La Ode Muh. Hajar Sosi mengengungkapkan pihaknya terus mendampingi pelaku UKM agar mereka tidak klasik dan tidak hanya terfokus pada usaha sembako. “Kami berupaya agar UKM di Muna mampu berdaya saing dan naik kelas. Sehingga bukan saja memberikan pendampingan namun juga bantuan seperti dana stimulus,” ujar Hajar Sosi, Senin (6/3).
Selain itu, lembaganya menginginkan pelaku UKM mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada di sekelilingnya. Salah satunya; tenun Masalili dan kerajinan nentu yang ada di Korihi. Potensi yang ada juga; darurat sampah yang bisa diatasi dengan pengolahan. “Hasil olahan sampah plastik nantinya bisa diolah menjadi paving block. Sehingga menjadi produk yang memiliki nilai jual yang pada akhirnya bisa menumbuhkan UKM. Sehingga UKM tumbuh dan darurat sampahnya juga sedikit teratasi,” paparnya.
Ia meminta pelaku UKM berkontribusi terhadap kemajuan daerah. Khususnya untuk kesejahteraan masyarakat, mengingat hampir 90 persen masyarakat Muna adalah pelaku UKM. “Kita berharap UKM berkembang dan maju seiring dengan visi misi Pemkab Muna; maju dan berdaya saing. Tentunya tidak hanya peran pelaku UKM tapi semua sektor harus berkolaborasi agar setiap produk bisa menunjang kemajuan daerah. Nantinya UKM bukan menjadi sampingan tetapi profesi,” tambahnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Muna, Agawati menjelaskan untuk kemajuan UKM di Muna, ada beberapa faktor yang bisa dilakukan. Salah satunya melegalitaskan usaha. “Dengan adanya legalitas usaha maka akan menjadi salah satu bentuk persaingan pasar. Kemudian, memanfaatkan teknologi untuk menjangkau pasaran karena salah satu bentuk perkembangan UKM adalah faktor pasar,” jelasnya.
Terkait pasaran, pihaknya telah menyosialisasikan hal tersebut. Tujuannya agar pelaku-pelaku UKM itu bisa mengenal pasaran secara digitalisasi seperti pemasaran sistem online baik lewat whatsapp, Instagram dan media online lainnya.(deh/b)