KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Konawe Utara (Konut) ditantang untuk bisa memaksimalkan penarikan retribusi melalui pendapatan asli daerah (PAD). Sebab PAD yang meningkat akan berimplikasi terhadap bertambahnya kualitas ekonomi masyarakat melalui program yang dirumuskan untuk direalisasikan. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Konut, H. Ruksamin dalam agenda penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
"Sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah tidak akan langgeng dan tak akan ada manfaatnya jika tidak ditopang naskah akademik," kata Ruksamin, akhir pekan lalu. Maka melalui forum group discussion group (FGD), diharapkan naskah akademik untuk meningkatkan PAD dapat disusun dengan pikiran, gagasan dan strategi bersama dalam pengelolaan sumber daya yang ada di Konawe Utara. "Awal dilantik pada tahun 2016, APBD Konawe Utara hanya berkisar Rp 600 miliar dan PAD murni belum mencapai Rp 50 juta. Namun di tahun 2023, APBD secara signifikan naik diangka Rp 1,66 triliun. Kita rencanakan, perubahan anggaran akan bertambah lagi sebesar Rp 2 triliun," optimis Ruksamin.
Ia mengajak seluruh jajarannya untuk bekerja semaksimal mungkin dan terus berinovasi dalam pemanfaatan potensi yang ada di Konut demi peningkatan kesejahteraan dan kemandirian daerah. "Saya mengatakan ini bukan tanpa alasan, tapi melihat potensi yang sangat lengkap diberikan Tuhan untuk Konawe Utara. Mulai dari pertambangan, pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan serta objek wisata alam dan budaya. Semuanya bisa kita kelola untuk dapat meningkatkan PAD," pungkasnya. (c/min)