KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sultra, Pahri Yamsul bekerja cepat. Dia melihat masih banyak problem sosial yang harus diselesaikan. Salah satunya, terkait kondisi tempat tinggal masyarakat di berbagai daerah di Sultra. Makanya, sebagai salah satu bentuk kepedulian, tahun ini, Pahri memprogramkan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Berhubung anggaran terbatas, untuk sementara, baru puluhan, tepatnya sekitar 37 rumah bakal direhab. Salah satu indikator penerima bantuan itu, kondisi kerusakan rumah dan ekonomi kepala keluarga. Pahri Yamsul mengatakan, rehab Rutilahu merupakan, salah satu kegiatan penanganan fakir miskin, yang diselenggarakan Dinsos.
Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal, melalui perbaikan atau rehabilitasi kondisi rumah tidak layak huni. Dengan prioritas atap, lantai, dan dinding serta fasilitas MCK. “Anggaran yang tersedia saat ini, hanya untuk rehab 37 Rutilahu. Itu nanti dipilih, mana yang paling urgen, akan jadi prioritas rehab,” ujar Pahri Yamsul, kemarin.
Bila nanti, ada permintaan Rutilahu, dari kabupaten/kota melebihi target 37 Rutilahu, maka semua akan tetap diperhitungkan, selagi kriterianya terpenuhi. “Kita akan bantu, yang penting kriteria dan persyaratan sesuai regulasi yang ada di Dinsos. Bahkan, bila ada permintaan lebih dari 37, maka kita akan upayakan untuk memintakan lagi dananya. Asal sekali lagi kriterianya terpenuhi,” bebernya.
Saat ini, pihaknya sudah laksanakan rehab beberapa rumah di Konsel. Kemudian untuk Kabupaten Buton, juga sementara dipelajari. Apakah memang layak menerima rutilahu atau tidak. Saat ini, kata dia, Dinsos juga tengah fokus berkunjung ke beberapa kabupaten/kota. Guna mengurus masalah sosial yang sering terjadi. Agar masyarakat merasakan kehadiran pemerintah. (b/rah