KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kualitas data harga komoditas strategis suatu daerah penting dalam menentukan arahan kebijakan yang efektif untuk mengendalikan inflasi di daerah, baik dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Sesuai dengan arahan Presiden Indonesia untuk melakukan extra effort pengendalian inflasi, selain itu Menteri Dalam Negeri dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa penilaian kinerja Kepala daerah yang utama salah satunya adalah pengendalian inflasi. Karenanya seluruh instansi berupaya untuk melakukan berbagai upaya salah satunya dengan menyediakan data berkualitas. Pentingnya data harga yang berkualitas dan handal mendorong sinergi antara Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), Disperindag Provinsi dan seluruh kabupaten kota di Sulawesi Tenggara untuk melaksanakan capacity building statistik pengumpulan data harga pada 22 Februari 2023. Kegiatan diikuti tersebut oleh perwakilan surveyor, enumerator Disperindag, Dinas Ketapang dari Provinsi Sultra dan 17 kabupaten/kota.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, bahwa selain sebagai dasar pengambilan kebijakan pengendalian inflasi daerah, salah satu bentuk konkrit penggunaan data harga yang akurat adalah sebagai dasar Kerjasama Antar Daerah (KAD). Indikasi kenaikan harga di suatu daerah dapat menjadi sinyal untuk menghubungkan daerah dengan harga komoditas yang lebih rendah atau stabil ke daerah yang memiliki harga yang lebih tinggi. "Karena data berkualitas untuk mendukung pengendalian inflasi daerah yang fokus dan efektif," ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa pada kegiatan tersebut dilakukan diskusi teknis terkait metode survei harga yang dilakukan oleh BPS selaku instansi penyedia data sekaligus Pembina statistik daerah, baik untuk perhitungan inflasi bagi kota Kendari dan kota Baubau, maupun perhitungan Indeks Perubahan Harga (IPH). "Sementara itu, Bank Indonesia juga menyediakan data harga 10 komoditas strategis secara real time yang dapat diakses melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) https://www.bi.go.id/hargapangan/," ungkapnya.
Ia menambahkan, bahwa sebagai upaya akseleratif dalam peningkatan kualitas data, akan dibentuk forum diskusi antara BI, BPS, dan seluruh OPD teknis pencacah data yang berasal dari Disperindag maupun Dinas Ketapang di seluruh wilayah Sultra. "Kedepannya, dengan komitmen ya ng dibarengi dengan langkah yang strategis dan inovatif, maka diharapkan kualitas data di Sulawesi Tenggara semakin meningkat kedepan," pungkasnya. (rls/win)
