Tarif Angkutan Umum di Mubar Disubsidi

  • Bagikan
Bahri

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- 131 penyedia jasa angkutan umum di Kabupaten Muna Barat (Mubar) mendapat dana subsidi. Rinciannya, dua openyedia jasa angkuta laut dan 129 pemilik mobil angkutan umum. Subsidi yang diberikan Pemkab setempat adalah upaya menekan angka inflasi yang menyebabkan tarif angkutan naik akibat kenaikan harga BBM.

Penjabat (Pj) Bupati Mubar Bahri mengatakan program subsidi angkutan umum merupakan yang kedu kalinya. Sebelumnya program yang sama juga telah dilakukan pada 2022 lalu. Semua dilakukan agar tidak terjadi kenaikan harga sewa angkutan dan ekonomi masyarakat bisa terbantu. “Makanya kepada para penerima (supir angkutan umum) agar benar-benar komitmen tidak menaikkan tarif angkutan. Kita akan pantau. Kalau ketahuan maka subsidinya kita cabut,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (21/2).

Senada dengan itu, Kepala Dinas Perhubungan Mubar, Bakhrun Lemaka Siharis menegaskan tidak akan mentolelir sopir angkutan yang kedapatan menaikkan sewa. Sebab Pemkab telah memberikan subsidi untuk tarif angkutan. Makanya sewaktu-waktu Dishub Mubar akan melakukan pengecekkan langsung ke lapangan untuk memastikan semua itu. “Secara mendadak kita akan turun di titik-titik penurunan penumpang. Kita akan cek langsung pada penumpangnya, berapa tarif angkutan yang diberikan para sopir. Kalau ketahuan masih naikkan harga, kita cabut langsung subsidinya,” tegasnya.

Ia, menambahkan, program subsidi angkutan kedua ini Pemkab Mubar menyiapkan anggaran Rp 1,1 miliar. Untuk kendaraan angkutan darat (mobil) setiap sopir mendapatkan subsidi Rp 80.000 perhari selama 90 hari atau tiga bulan. Jika diakumulasi jumlah subsidi sehari dikali 90 hari maka besaran subsidi setiap angkutan umum mobil selama tiga bulan Rp 7.200.000. “Bantuan subsidi ini berlaku selama tiga bulan,” pungkasnya.

Sementara itu, sopir angkutan umum Mubar, La Sabiri mengakui terjadi kenaikkan sewa angkutan setelah naiknya harga BBM. Sebelum BBM naik, tarif angkutan dari Raha - ke Lawa Rp 25.000 per orang. Setelah BBM naik, tarif dari Raha-Lawa menjadi Rp 30.000 per orang (diluar pelabuhan). Untuk tarif penumpang dari dalam pelabuhan Rp 35.000. “Alhamdulillah saya juga masuk sebagai salah satu penerima subsidi, kemarin sudah penerimaan secara simbolis. Untuk selanjutnya katanya akan ditransferkan ke rekening masing-masing,” pungkasnya. (ahi/b)

  • Bagikan