KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Komitmen Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut), Parinringi, menuntas program pemerintahan sebelumnya, terus ditunjukkan. Tahun 2023, proyek pembangunan rumah jabatan (Rujab) bupati akan dirampungkan. Dari hasil revisi anggaran, Parinringi bahkan menambah anggaran sebesar Rp 200 juta. Jika awalnya hanya Rp 3,5 miliar, kini naik menjadi Rp 3,7 miliar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kolut, Mukramin, memastikan akan melanjutkan proyek pembangunan Rujab bupati. Paketnya telah diinput dalam Sistem Rencana Umum Pengadaan (Si-RUP). Saat ini, dokumen proyeknya sementara direview. Bila rampung, baru akan diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan ( ULP) untuk dilelang. Tahun ini, pengerjaannya sudah masuk tahap finishing. Sebab pengerjaan konstruksinya telah diselesaikan tahun 2022 lalu.
"Alhamdulillah, ada tambahan anggaran Rp 200 juta. Makanya, kita bisa tuntaskan Desember 2023. Dari estimasi awal, anggaran pembangunan Rujab Bupati menyerap dana sebesar Rp 12,3 miliar. Tahap pertama atau tahun lalu, pemerintah telah menggelontorkan anggaran Rp 8,7 miliar untuk pengerjaan konstruksi. Pada dasarnya, Pak Bupati punya komitmen serius menuntaskan proyek yang ada," kata Mukramin, di ruang kerjanya, kemarin.
Sejauh ini lanjut alumnus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu, tahapannya masih berjalan. Jika melihat tahapan hingga proses tender, kemungkinan awal April baru mulai dikerjakan. Ia akan mengawal prosesnya. Apalagi pembangunan Rujab bupati ditargetkan tuntas akhir tahun ini. "Kelebihan Rujab bupati itu lokasi berada satu kompleks dengan Rujab wakil bupati. Secara estetika, posisinya sangat asri sebab berada di jalur by pass sehingga bisa memandang laut lepas. Demikian pula dengan desain arsitekturnya," ujar mantan Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kolut tersebut.
Sebelumnya, pihaknya telah menuntaskan pembangunan Rujab Wabup. Berbeda dengan Rujab Bupati, pengerjaannya hanya satu tahapan dan diselesaikan tahun lalu. Untuk Rujab Wabup, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 6,7 miliar. "Proyek ini sangat urgen. Makanya, kita harus rampungkan. Tentunya, kami juga meminta dukungan semua pihak agar pengerjaanya berjalan lancar," pungkas Mukramin. (mal)
