Mahasiswa Politeknik Bombana Diedukasi Wawasan Kebangsaan

  • Bagikan
Anggota MPR RI Andi Nirwana Sebbu menyerahkan buku empat pilar kebangsaan kepada mahasiswa Politeknik Bombana, kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Mahasiswa Politeknik Bombana diedukasi wawasan empat pilar kebangsaan. Oleh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Andi Nirwana Sebbu, mereka diberikan pengetahuan tentang kebangsaan guna membangun kepribadian pemuda yang berintegritas dan cinta tanah air. “Empat pilar kebangsaan sangat penting ditanamkan kepada para pemuda, agar dapat memahami dan mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga menjadi penyemangat bagi kaum muda agar lebih cinta terhadap tanah air,” ungkap Andi Nirwana saat sosialisasi empat pilar kebangsaan di Politeknik Bombana, kemarin.

Turut hadir Ketua Dewan Pembina Politeknik Bombana, H. Tafdil dan civitas akademika Politeknik Bombana. Katanya, penting buat generasi muda memahami empat pilar ini. Lalu direalisasikan di kehidupan sehari- hari, sebagai pedoman dalam bermasyarakat. Terlebih mahasiswa merupakan calon-calon pemimpin masa depan. Selama tiga tahun, ia telah mentransfer pengetahuan empat pilar kebangsaan ke berbagai kalangan di Sultra.

Di antaranya, mahasiswa, pelajar, pengurus Tim Penggerak PKK, hingga masyarakat. Juga kepada para pelaku usaha, seperti Ikatan Pengusaha Muslim (IPEMI) Bombana. “Saya memiliki tugas konstitusional untuk memberikan pengaman nilai-nilai luhur yang terdapat dalam empat konsensus kebangsaan yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bihneka Tunggal Ika,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Politeknik Bombana, Sainal Abidin mengatakan pemberian pemahaman empat pilar kebangsaan perlu dilakukan di kalangan generasi muda. Terlebih saat ini pengaruh dari kemajuan teknologi yang ada saat ini terus menggerus budaya Indonesia. “Pemahaman empat pilar saat ini merupakan suatu kebutuhan dan keharusan. Bahkan di dunia pendidikan, wawasan kebangsaan ini sudah dituangkan dalam kurikulum. Hal ini sesuai dengan pengaturan Mendikbud Nadiem, untuk tetap mempertahankan budaya yang ada di tengah gempuran kemajuan teknologi,” pungkasnya. (idh/b)

  • Bagikan

Exit mobile version