KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) berharap, kenaikan tarif tiket feri penyeberangan Kendari-Langara kembali ditinjau ulang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra). Sebab dikhawatirkan, kenaikan tarif tersebut bisa menjadi salah satu pemicu laju inflasi kabupaten, khususnya di Konkep.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Konkep, H. Amrullah. Ia mengatakan, kenaikan tarif tiket kapal feri tersebut dikhawatirkan menjadi salah satu pemicu inflasi. Sebab jasa penyeberangan feri dari Kota Kendari ke Langara sebagai ibu kota Konkep, adalah satu-satunya moda transportasi utama penghubung luar daerah Pulau Wawonii. “Ini yang akan dikonsultasikan juga ke Pemprov Sultra untuk ditinjau. Karena kalau tarif naik, otomatis harga barang juga akan melambung. Sementara upaya kita Pemerintah Kabupaten, bagaimana menekan laju inflasi dan menekan angka kemiskinan,” ujar Konkep-1 tersebut, Selasa (21/2).
Untuk menekan inflasi daerah, pihaknya melalui beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menggelontorkan anggaran untuk memberikan bantuan dalam bentuk subsidi kepada pelaku usaha, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat di Pulau Wawonii. “Sementara di satu sisi, jasa trasportasi jalur utama (penyeberangan feri Kendari- Langara) kita, justru naik. Ini yang menjadi kekhawatiran, sehingga perlu perhatian Pemprov untuk ditinjau ulang,” jelas Amrullah.
Sebelumnya Gubernur Sultra, H. Ali Mazi saat melakukan kunjungan di Konkep beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan beberapa stakeholder terkait untuk membicarakan keluhan masyarakat akan naiknya harga tiket penyeberangan feri itu. “Saya akan memanggil semua stakeholder terkait dimulai dari Pemkab Konkep, Dishub, hingga pihak ASDP untuk merumuskan berapa harga tiket yang bisa diturunkan,” janji Ali Mazi saat itu. (b/jib)