Program Keagamaan Pemkab Kolaka Harus Tetap Dijaga

  • Bagikan
Bupati Kolaka, H Ahmad Safei (kiri) saat menyerahkan piala kepada juara dalam ajang STQH ke-4, kemarin. Ia berharap warga Bumi Mekongga terus menanamkan moderasi dalam beragama


--Safei : Hindari Sifat Merasa Benar dan Menganggap yang Lain Sesat !

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Peningkatan nilai agama merupakan program prioritas nomor satu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka dibawah kepemimpinan Bupati, H. Ahmad Safei. Sejak menjabat sebagai kepala daerah di Bumi Mekongga pada tahun 2014, Safei bersama Wakil Bupati, H. Muhammad Jayadin telah banyak menghasilkan program terkait peningkatan nilai agama. Olehnya itu, sebelum masa jabatannya diperiode kedua berakhir pada 15 Januari 2024 mendatang, Safei berharap agar program peningkatan nilai agama yang selama ini ia telah jalankan, dapat dijaga.

"Kami telah melaksanakan program pengadaan seribu Taman Pendidikan Quran (TPQ). Kami berharap apa yang telah dibangun itu agar tetap dipelihara dan dijaga dengan baik. Sebab, bibit-bibit penghapal Alquran itu lahir dan tidak lepas dari dukungan TPQ yang saat ini jumlahnya sudah sekitar 800-an," tutur Safei saat membawakan sambutan pada acara penutupan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadist (STQH) ke-4 tingkat Kabupaten Kolaka tahun 2023, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Safei juga mengingatkan untuk tetap menghidupkan kegiatan keagamaan di rumah ibadah. "Suasana salat berjamaah senantiasa dihidupkan di masjid-masjid, begitupun zikir bersama, istighosa dan peringatan hari besar Islam harus tetap dilestarikan," pesannya. Tak hanya itu, demi terjaganya kedamaian di otoritanya, Safei juga mengingatkan kepada organisasi Islam agar tetap menjaga ukhuwah dengan menjalin silaturahmi. Ia meminta untuk menghindari pertikaian.

"Pertikaian itu adalah awal kehancuran dan berpecah bela, sebagaimana yang telah terjadi pada beberapa negara di Timur Tengah. Olehnya itu, mari laksanakan anjuran pemerintah untuk bermoderat dalam memahami agama supaya terhindar dari sifat merasa benar sendiri dan menganggap yang lain salah serta sesat," bijaknya. Dalam ajang religi tersebut, ratusan peserta dari 12 kecamatan ikut bertanding. Hasilnya, Kecamatan Kolaka berhasil keluar sebagai juara umum setelah merebut 13 medali, dengan rincian 6 emas, 3 perak dan 4 perunggu. (b/fad)

  • Bagikan