KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) dalam rangka penyusunan rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tingkat Kecamatan Wangi-Wangi dan Wangi-Wangi Selatan tahun 2024, telah tuntas dilaksanakan. Agenda tersebut secara resmi dibuka Bupati Wakatobi, H. Haliana. Dalam kegiatan tersebut, Haliana kembali menyinggung warga yang terkendala dalam mengurus BPJS Kesehatan.
Mengusung tema “Wakatobi Generatif”, pengembangan potensi daerah untuk Wakatobi yang berdaya saing, Haliana mengungkapkan, tujuan Musrenbang ini yakni untuk menyerap aspirasi dalam Musrenbang untuk kesejahteraan masyarakat. Disela-sela sambutannya ia menyebut saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi telah mengalokasikan anggaran untuk BPJS Kesehatan sebesar Rp 23 miliar.
“Jadi, saya perlu ingatkan, di Kabupaten Wakatobi sudah 98 persen masyarakat Wakatobi tercover BPJS kesehatan. Dengan anggaran Rp 23 miliar lebih, dua persennya masih terkendala data kependudukan,” ujarnya, kemarin. Data tersebut sebenarnya mengalami peningkatan dibanding Oktober tahun 2022 lalu. Mengingat saat itu masih ada sebanyak empat persen warganya yang belum tercover BPJS Kesehatan. Sehingga dengan dialokasikannya anggaran yang tidak sedikit itu, diharapkan bisa meminimalisir angka tersebut.
“Kita berharap Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan Kelurahan agar proaktif dalam mendata warganya yang selama ini belum memiliki kartu BPJS. Hal ini penting agar masyarakat tersebut segera diusulkan dan menjadi peserta,” tambah Wakatobi-1 tersebut. Sementara itu, di tahun ini Pemkab Wakatobi sudah menandatangangi MoU bersama BPJS Ketenagakerjaan untuk pemenuhan hak-hak tenaga kerja di Wakatobi. Termasuk honorer, petani, nelayan dan tenaga buruh serta tukang ojek dengan anggaran Rp 1 miliar lebih.
Sekadar diketahui, pada Musrenbang ini juga dilakukan penyerahan SK Tenaga Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wakatobi dan penyerahan saldo rekening modal awal BUMDesma hasil transformasi UPK eks PNM Mandiri Pedesaan. Penyerahan bantuan mesin ukir kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) Kampo Foru, Kampung KB Desa Kabita Togo dan bantuan mesin jahit kelompok UPPKA Menturu Kampung KB Desa Longa. Termasuk bantuan mixer roti kelompok UPPKA Liya Togo Kampung KB Liya Togo. (c/thy)