Kemendes-PDTT Apresiasi Konsep Desa Maju Konsel Hebat

  • Bagikan
Bupati, H. Surunuddin Dangga saat memaparkan konsep Desa Maju Konsel Hebat di hadapan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan konsep berbasis pedesaan mendapat perhatian banyak pihak. Program yang diusung Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga itu dinilai sukses. Salah satunya dilontarkan Wakil Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi.

Apresiasi tersebut diungkapkan Budi saat melakukan kunjungan kerja di Desa Cialam Jaya, Kecamatan Konda, akhir pekan lalu. Ia didampingi Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi PDTT, Nugroho Sutijo Nagoro serta Dina Budi Arie Setiadi. Pihaknya pun kagum dengan kinerja dan tekad Surunuddin Dangga mengentaskan desa tertinggal di wilayahnya. “Luar biasa tekad dan kerja keras Pak Bupati yang mendorong Konawe Selatan tanpa desa tertinggal. Artinya Pemkab Konsel paham betul pembangunan berbasis pedesaan sangat penting. Karena masa depan Indonesia ada di desa. Maka membangun desa adalah membangun masa depan Indonesia,” ungkapnya.

Jika gagasan yang dilakukan Konawe Selatan merata dilakukan di seluruh pelosok Indonesia maka tidak ada lagi desa dengan kategori tertinggal. Dalam kesempatan kunjungan tersebut, untuk mendorong pengelolaan BUMDes lebih baik di Cialam Jaya, Kemendes- PDTT memberikan suntikan dana sebesar Rp 75 juta. “Artinya jika gagasan ini diteladani, tidak ada desa yang miskin di Indonesia. Tanah kita subur, lautnya luas, potensinya banyak. Hanya masih ada yang belum cakap melihat potensinya dan mengelola potensi di desanya,” ujar Budi Arie Setiadi.

Menanggapi hal itu, Surunuddin Dangga mengatakan, konsep pembangunan dari desa telah ia galakan sejak pertama kali menerima amanah sebagai pimpinan daerah. Mengusung gagasan Desa Maju Konsel Hebat, kinerjanya terus menunjukkan trend positif. “Kita intervensi masyarakat di desa untuk bersama- sama membangun daerah melalui pengembangan sektor-sektor atau potensi unggulannya masing-masing. Baik itu pertanian, perikanan, peternakan, UMKM dan sektor lain yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.

Surunuddin mengungkapkan, ada 40 persen penduduk Konsel berasal dari program transmigrasi. “Sehingga Konawe Selatan merupakan Indonesia mini yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Masyarakat Konsel ini heterogen. Keberagaman inilah menjadi penguatan pembangunan di daerah,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menilai dengan adanya BUMDes bisa berperan untuk menggandeng keanggotaan untuk menambah kegiatan masyarakat. Dia mengatakan belum genap dua periode memimpin Konawe Selatan sejak menjadi daerah otonomi baru, pihaknya terus mendorong pengelolaan BUMDes dengan baik. “Begitu juga arah kebijakan pembangunan pemerintah daerah yang berbasis pedesaan. Hal itu terbukti, di tahun 2016 tercatat 189 desa tertinggal, saat ini hanya tercatat sembilan desa yang tertinggal. Intervensi di desa banyak kita lakukan untuk meningkatkan produktivitas masing-masing sesuai potensi desa untuk berkembang,” terangnya.

Dikesempatan itu, Kades Cialam Jaya, Rustam Sulaiman memaparkan, pengelolaan BUMDes didesanya dilakukan melalui enam unit usaha. Yakni air bersih, pasar desa, taman bukit, taman sawah, parkir, dan wisata kolam renang. Dari enam usaha tersebut BUMDes Cialam Jaya mampu mengumpulkan omset pertahun sebesar Rp 28 juta. (b/ndi)

  • Bagikan

Exit mobile version