Rumah Sakit Tipe D Dibangun di Kapontori

  • Bagikan
Kadis Kesehatan Buton, Syafaruddin memerlihatkan dokumen studi kelayakan rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D yang baru saja dituntaskan.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Janji Pj. Bupati Buton, Basiran untuk memperkecil rentang kendali pelayanan kesehatan di otoritanya, mulai direalisasikan. Pembangunan Rumah Sakit Tipe D yang ditetapkan dibangun di Desa Wakalambe, Kecamatan Kapontori kini tengah berproses untuk persiapan dokumen.

Proses dokumen diawali dengan penyusunan master plan dengan anggaran sebesar Rp 500 juta. Rencananya Rumah Sakit itu dibangun dengan kapasitas 50 kamar sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas.

"Lahannya hibah Pemerintah Provinsi. Itu ada tanah enam hektare untuk benih pertanian. Jadi oleh provinsi, kami diberi dua hektare," ungkap Kadis Kesehatan Kabupaten Buton, Syafaruddin, Kamis (16/2). Ia melanjutkan, studi kelayakan yang diteliti oleh tim dari Universitas Hasanuddin telah tuntas. Disimpulkan secara teknis, ekonomi dan aspek kesehatan, Rumah Sakit tersebut layak didirikan. "Makanya sekarang Dinkes melakukan penyusunan dokumen master plan. Sebentar lagi dilelang, dananya Rp 500 juta dan sudah disiapkan," terangnya.

Setelah master plan tuntas, maka akan dilanjutkan dengan penyusunan dokumen izin lingkungan sekitar dengan penyiapan anggaran sebesar Rp 250 juta. Selanjutnya akan masuk ke tahapan detail engineering desain (DED). Jadi ada tiga dokumen, master plan, izin lingkungan dan DED. Untuk DED disiapkan dana Rp 400 juta. Total anggaran secara keseluruhan Rp 1 miliar lebih. Ini bukti komitmen besar Pak Bupati (Basiran) untuk pembangunan Rumah Sakit," kata Syafaruddin.

Setelah dokumennya lengkap, pihak Dinkes akan mengajukan proposal pembangunan fisik ke Kemenkes.

“Kalau semua dokumen itu tuntas tahun 2023, maka Insya Allah Januari 2024 kita antar semua ke Kementerian Kesehatan untuk pembangunan fisiknya,” sambungnya. Ditambahkannya, ke depan, Rumah Sakit itu akan melayani rujukan dari Kecamatan Kapontori dan Lasalimu, termasuk Kabupaten Muna dan Buton Utara. Selain itu, kata Syafaruddin, dengan adanya Rumah Sakit, selain pemerataan pelayanan kesehatan di lapangan, juga akan menyerap tenaga kerja di sektor kesehatan. Lalu, meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar serta mendongkrak pendapatan asli daerah. (b/lyn)

  • Bagikan

Exit mobile version