Membidik Kursi Gubernur, Ruksamin Komitmen Mewujudkan Sultra “Mutiara Tunggal” Indonesia Timur

  • Bagikan
H. Ruksamin


--Blusukan dan Gencar Sosialisasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sejumlah nama disebut-sebut bakal maju bertarung di arena pemilihan gubernur (Pilgub) Sultra tahun 2024. Mereka gerilya menebar pengaruh dan sosialisasi di tengah masyarakat, baik melalui pintu partai maupun ruang personal. Ruksamin dikenal publik sebagai figur yang membidik kursi gubernur di Pilkada 2024.

Ruksamin gencar sosialisasi dan blusukan di 17 kabupaten dan kota di Sultra.
Bupati Konawe Utara (Konut) dua periode itu, mengaku telah menyiapkan langkah dan strategi politik menyongsong Pilgub Sultra. Ia kerap menggelar atau menghadiri kegiatan yang menyangkut kemaslahatan masyarakat dan aspirasi rakyat sekaligus meraih simpati publik.

"Jika saya diminta jadi gubernur maka saya siap. Dengan menjadi gubernur, ruang untuk bekerja menyejahterakan masyarakat lebih terbuka luas. Sehingga harapan agar Sultra terus bergerak maju dapat kita wujudkan bersama. Karena poin itulah sebagai salah satu intisari menjadi seorang pemimpin," kata Ruksamin kepada Kendari Pos, kemarin.

Menyongsong pilgub nanti, Ruksamin telah melakukan berbagai langkah politik. Terutama mengokohkan internal tim, konsolidasi dengan partai politik (Parpol) dan menggalang dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh di Sultra.

Bagi Ruksamin, kekompakan akan menjadi kekuatan dan keberhasilan misi politik di masa depan. Pada akhirnya ketika tiba masa pertarungan Pilgub, tinggal mengepalkan simpul-simpul kekuatan yang telah dirangkai sekian lama.

"Saat ini saya aktif sebagai Bupati Konawe Utara. Dedikasi saya bekerja tulus dan ikhlas untuk masyarakat dalam bingkai Konasara atau Konawe Utara yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Selanjutnya biar rakyat yang menilai," ungkap Ruksamin.

Ketua Dewan Pimpinan Partai Bulan Bintang (DPW PBB) Sultra itu menguraikan, Sultra merupakan wilayah yang memiliki kekayaan besar, baik sektor sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Potensi ini mesti dimanfaatkan optimal. Misalnya pada aspek SDM, generasi muda wajib diberikan fasilitas pendidikan berupa beasiswa. Sehingga orang tua tidak terbebani dengan harus menjual sapi, tanah, atau lainnya untuk membiayai kuliah anaknya.

"Konsep ini saya telah terapkan di Konut. Ribuan mahasiswa Konut diberikan beasiswa kuliah di dalam negeri dan luar negeri," tutur Ruksamin.

Mewujudkan Sultra "Mutiara Tunggal" Indonesia Timur

Koordinator Presidium KAHMI Sultra itu menjelaskan, di sektor sumber daya alam, Sultra sangat kaya. Baik pertambangan, perikanan, pertanian, perkebunan, dan lain-lain. Misalnya pada sektor perikanan sekitar 70 persen lautan dan 30 persen daratan. Namun optimalisasi potensi lautan masih belum signifikan.

Jika diberi kepercayaan menjadi Gubernur Sultra, Ruksamin akan membangun daerah dengan memaksimalkan potensi kelautan. "Pengelolaan daratan dan lautan mesti bersinergi. Penguatan akselerasi keduanya akan berimplikasi pertumbuhan ekonomi. Terutama penataan infrastruktur yang memadai, kuat, dan tepat sasaran. Tentunya didukung harmonisasi kolektif antara bupati, wali kota dan gubernur. Karena gubernur itu tidak punya wilayah, yang punya itu bupati dan wali kota," kata Ruksamin.

Mantan Ketua DPRD Konut itu menambahkan, perkembangan dunia kian masif yang diiringi kemajuan teknologi digital super canggih. Momentum ini merupakan kesempatan emas dengan menghadirkan sentuhan teknologi modern untuk menstimulasi potensi kelautan maupun daratan. Tentunya harus ditunjang dengan kecakapan meramu strategi mendesain program pembangunan.

"Bukan hal mustahil ke depan Sultra akan menjadi mutiara tunggal atau daerah yang sangat maju nomor satu di kawasan Indonesia timur. Dan itu tergantung tekad kita semua. Khususnya dalam menyikapi berbagai masalah demi menciptakan perubahan yang konstruktif dengan konsisten," terang Ruksamin.

Menurutnya, jabatan hanyalah amanah dari Sang Maha Pencipta. Jika dimanfaatkan sebaik-baiknya akan menjadi berkah dan amal kebaikan yang akan terus mengalir meski raga telah tiada di dunia. Sebaliknya, tatkala disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, kelompok dan membuat rakyat menderita karenanya, maka yakin dan percaya hal itu akan menjadi malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat.

"Prinsip saya jangan pernah menyakiti orang lain. Jabatan hanya sementara. Bekerja ikhlas, maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. Dan ingat, jangan pernah sombong kepada siapapun. Karena kita amat kecil di mata Pencipta. Buatlah kisah kebaikan agar diceritakan yang baik. Dan berusaha mungkin tidak melakukan keburukan," tandas Ruksamin. (ali/b)

Ruksamin Membidik Kursi Gubernur

  • Bagikan