KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Prestasi kembali ditorehkan Pemkot Kendari. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari tahun 2022 tercatat sebesar 84,51 poin. Nilai ini menempatkan IPM Kendari menjadi yang tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra). Sekaligus berada diurutan keempat nasional.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu menyambut baik capaian tersebut. Menurutnya, sukses mencatatkan IPM tertinggi di Sultra dan menembus 4 besar IPM Nasional, merupakan buah dari kerja keras seluruh jajaran lingkup Pemkot Kendari.
Asmawa mengungkapkan, pemerintah bersama stakeholder terkait sukses menekan angka kemiskinan menjadi 4,87 persen, dari sebelumnya tercatat sebesar 4,57 persen (turun 0,30 persen). Berdasarkan data dari Dinas Sosial, penurunan angka kemiskinan di Kota Kendari, didukung peran pemerintah dan stakeholder terkait dalam menyalurkan program bantuan sosial (Bansos). Total tahun 2022, bansos yang dikucurkan pemerintah yakni sebesar Rp 128 miliar, lewat Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan kompensasi minyak goreng, kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan penyandang disabilitas, dan bantuan bagi korban kebakaran.
Selain menggulirkan bansos, Pemkot Kendari juga mendorong sektor kesehatan dan pendidikan. Pemkot mengupayakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat. Terutama bagi warga prasejahtera. Atas prestasi yang diraih pemkot saat ini, Asmawa meminta masyarakat agar mendukung penuh seluruh program yang sementara dijalankan pemerintah sehingga implementasinya berjalan dengan lancar dan hasilnya kembali dirasakan masyarakat. “Kami hanya melaksanakan tugas yang diberikan untuk memimpin penyelenggaraan di Pemerintahan Kota Kendari. Oleh karena itu, kami mohon dukungannya. Terutama doanya untuk membangun kota ini,” harap Asmawa.
Terpisah Kepala BPS Sultra, Agnes Widyastuti mengapresiasi kerja keras pemkot yang sukses mendorong peningkatan IPM daerahnya. Menurutnya, capai IPM Kendari tumbuh positif. Sehingga tetap menempati urutan pertama se-Sultra dan urutan empat secara nasional. “Semua berkat dukungan, kerja keras pemerintah dan semua pihak yang membuat IPM Kota Kendari terus meningkat. Sektor kesehatan, pendidikan dan sosial masyarakat tertangani dengan baik. Kami ucapkan selamat. Mudah-mudahan daerah lainnya bisa seperti Kota Kendari,” kata Agnes.
Untuk diketahui, IPM Kota Kendari mengalami peningkatan sebesar 0,36 persen dari 84,15 persen (2021) menjadi 84,51 persen pada 2022. IPM merupakan suatu indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu daerah. Selain itu, IPM merupakan data strategis yang mencakup ukuran kinerja pemerintah dan salah satu alokator dalam penentuan Dana Alokasi Umum. (b/ags)