KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dalam dua tahun terakhir, Pulau Tomia belum mendapatkan kucuran anggaran untuk peningkatan jalan. Kondisi itu berbeda dengan yang terjadi di Pulau Kaledupa yang tahun ini mendapat pembiayaan kurang lebih Rp 17 miliar melalui dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU) untuk peningkatan jalan. Padahal di Tomia, masih banyak jalan di desa dan kelurahan yang kondisinya mengalami kerusakan sedang hingga parah.
Saat berkunjung ke Pulau Tomia untuk membuka musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, Bupati Wakatobi, Haliana bersama rombongan melintasi jalan di Kelurahan Waha yang sebagian kondisinya memprihatinkan. Iapun meminta agar keadaan jalan di Kelurahan Waha dan Onemai menjadi catatan penting pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam program kerja tahun 2024 mendatang.
“Saya perlu menyampaikan dan mengingatkan kepada pihak Dinas PUPR Wakatobi agar 2024 nanti, jalan di Waha dan Onemai wajib diaspal,” tegas Haliana, akhir pekan lalu. Selain jalan di dua kelurahan itu, beberapa akses lainnya juga dikeluhkan masyarakat termasuk di Desa Kahianga, Kecamatan Tomia Timur. Olehnya itu, ia meminta dinas teknis segera melakukan pengecekan pada lokasi-lokasi yang dikeluhkan warga agar segera diusulkan.
“Ada beberapa jalan di sana yang dikeluhkan warga Kahianga rupanya jalannya tembus ke laut. Tolong untuk diprioritaskan untuk penambahan pengaspalan dari sini,” pinta Haliana. Untuk Diketahui, sebenarnya pada tahun 2021 lalu, Pulau Tomia telah mendapatkan kucuran anggaran kurang lebih Rp 32 miliar untuk pembangunan jalan dari Dermaga Waha hingga Dete di Kecamatan Tomia Timur melalui program hibah jalan daerah (PHJD). Sehingga dua tahun terakhir ini pekerjaan pembangunan dan peningkatan jalan difokuskan di Pulau Kaledupa dan Binongko. (b/thy)