KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pengelolaan sejumlah aset kawasan wisata pada beberapa pulau di Wakatobi, hingga kini memang belum terealisasi. Upaya Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinas Parekraf) Wakatobi untuk memanfaatkan aset-aset tersebut baru mulai menemukan titik terang. Pasalnya, saat ini sementara sedang memproses untuk dilaksanakan penilaian aset oleh pihak Kantor Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
Kepala Dinas Parekraf Wakatobi, Nadar, menjelaskan, pihaknya sudah punya sistem pengelolaan dengan kerja sama pemanfaatan (KSP). Mereka telah menyurat secara resmi dan masih menunggu ketentuan jadwal dari KPKNL. "Kita gunakan sistem KSP. Untuk sementara sedang memproses untuk dilaksanakan penilaian aset oleh KPKNL," ujar Nadar, Jumat (10/2).
Setelah menunggu penilaian aset, Nadar mengaku, pihaknya akan melaksanakan proses lelang secara resmi. Lelang ini harus dilakukan untuk menetapkan mitra pengelolanya. Bisa dari kalangan swasta, BUMD, BUMDes maupun komunitas. "Tentu ada mekanismenya dan yang berminat bisa mengikuti proses lelangnya. Bagi yang memenuhi syarat dan ketentuan bisa mengikuti tahapan tersebut nantinya," tambah Nadar.
Sementara ini memang di beberapa titik ada yang ditempuh dengan kebijakan dipinjampakaikan. Tujuannya supaya ada juga yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan hingga menjaga kebersihan destinasi wisata. Serta ada yang bisa memastikan pembayaran listrik dan airnya. "Seperti di Onemelangka Pulau Binongko, termasuk Puncak Kahianga di Tomia, sekarang dipinjampakaian ke BUMDes. Tapi kita dorong semua aset yang dibangun secepatnya di-KSP-kan. Target kami tahun ini semuanya, karena semuanya sudah tuntas dibangun," pungkas Nadar. (c/thy)