Kemenkes RI Meninjau Progres Pembangunan RS Jantung

  • Bagikan


Minta Segera Dituntaskan Demi Wujudkan Cita-cita Gubernur

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pengerjaan proyek Rumah Sakit (RS) Oputa Yi Koo khusus penyakit jantung, otak dan pembuluh darah segera tuntas. Gedung berkonstruksi 17 lantai di bilangan Mandonga, Kota Kendari itu, ditargetkan tuntas 100 persen pada akhir Februari. Sejauh ini, progres pembangunan gedung RS Jantung itu mencapai 98,85 persen. Pemprov menargetkan peresmian digelar April 2023.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun mengirim utusannya untuk memastikan progres pembangunan RS Jantung. Adalah Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan (PKR) Kemenkes
drg. Yuli Astuti Saripawan, MH. Kes turun memantau pembangunan fisik dan kesiapan instal alat kesehatan. "Dengan turun langsung ke rumah sakit ini, saya melihat potensi yang sangat baik di sini. Ini memang proses panjang untuk lebih baik," ujarnya disela-sela kunjungannya, Jumat (10/25), kemarin.

Direktur PKR Kemenkes, drg. Yuli Astuti tercengang melihat progres pembangunan RS Jantung yang mencapai 98 persen lebih. Ia meminta progres itu ditingkatkan lagi. "Kita bisa lakukan percepatan. Intinya komitmen, apalagi ini rencananya akan mulai di fungsikan April mendatang," ungkapnya.

Direktur PKR Kemenkes, drg. Yuli Astuti bersama rombongan didampingi Asisten III Setda Sultra, Sukanto Toding, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, Hj.Usnia dan Direktur RS Jantung, dr.Sjarif Subijakto.

"Saya sangat mendukung bila dilakukan percepatan. Apalagi visi misi pak gubernur (Ali Mazi,red) itu penting, mulia dan sangat mengutamakan kesehatan. Pak Gubernur sudah bangun fasilitas bagus. PR kita adalah nantinya pelayanan ditingkatkan dengan berorientasi kepada pasien. Sebab paradigmanya saat ini, pasien adalah raja," jelas Direktur PKR Kemenkes, drg. Yuli Astuti.

drg. Yuli Astuti mengingatkan pelayanan RS Jantung nantinya dioptimalkan. Di era saat ini, RS dituntut memberi pelayanan prima yang berorientasi pada pasien. Menurutnya, pelayanan terbaik itu dengan menerapkan 3S, yakni Senyum, Sapa dan Salam.

Selain itu, manajemen RS Jantung mesti memberi kepastian pelayanan dalam arti jam layanan, dan fasilitas yang dimiliki. "Kita semua harus mendukung direktur (RS Jantung) dalam percepatan pelayanan. Kalau semua punya semangat yang sama, hasilnya pun akan lebih baik. Orientasi pelayanan RS harus seperti pegawai bank, selalu tersenyum saat melayani. Ini potensi besar, jangan sampai disia-siakan," tegas drg. Yuli Astuti.

Di tempat yang sama, mewakili Gubernur Sultra, Asisten III Setda Sultra, Sukanto Toding mengatakan, sesuai arahan gubernur, RS Jantung Oputa Yi Koo akan soft launching pada April 2023. Menurutnya, gubernur menghadirkan RS Jantung ini mengingat tingginya tingkat antrean pelayanan jantung akut. "Kita menjadikan RS ini sebagai pusat rujukan. Sehingga level pelayanan harus ditingkatkan. Gubernur ingin agar pelayanan RS Jantung bertaraf internasional," ujarnya.

Kepala Dinkes Sultra, Hj.Usnia mengatakan, Pemprov Sultra sedang berikhtiar agar Presiden Jokowi berkenan hadir meresmikan RS Jantung. "Soal kesiapan RS ini diresmikan, saya rasa sudah sangat siap. Sebab saat soft launching nanti kita akan gunakan empat lantai dulu. Jadi diupayakan penyelesaian secepatnya," ujarnya.

Usnia menjelaskan semua alat kesehatan (alkes) sudah tersedia. Ada beberapa yang sudah terinstal. "Kita berharap dengan adanya RS jantung ini, masyarakat Sultra tak perlu lagi dirujuk ke Makassar atau Jakarta," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur RS Jantung, dr.Syarif Subijakto, memastikan RS Oputa Yi Koo memberikan pelayanan prima kepada pasien jantung dan otak. Perawat khusus jantung dan otak sudah disiapkan. "Selain itu, kita juga siapkan dokter jantung dan otak," ujarnya. (rah/c)

  • Bagikan

Exit mobile version