Kolaborasi Ruksamin dan Kanreg IV BKN Makassar

  • Bagikan
Bupati Konut, Ruksamin (dua dari kanan), Wakil Bupati Konut, Abuhaera (tiga dari kiri), Sekda Konut, HM Kasim Pagala (kanan), dan Ketua DPRD Konut, Ikbar (dua dari kiri) bersama para pemateri dari Kanreg IV BKN Makassar usai pembukaan bimtek aplikasi SI ASN, penerapan e-kinerja dan penyusunan SKP di Hotel Claro, baru-baru ini.


Meningkatkan Pelayanan Kinerja dan Profesionalisme Manajemen ASN

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin punya konsepsi pembangunan bertagline Konasara atau Konawe Utara lebih Sejahtera dan Berdaya Saing. Misi Konasara didedikasikan untuk melayani masyarakat Konut agar lebih sejahtera. Pencapaian misi itu tak lepas dari kerja-kerja pelayanan pemerintah daerah (Pemda) dan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengelola manajemen pemerintahan.

Untuk mewujudkan itu, Bupati Konut, Ruksamin menggembleng ASN-nya dalam bimbingan teknis (Bimtek) aplikasi Sistem Informasi ASN, penerapan e-kinerja dan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Materi-materi berkualitas diserap ASN dalam bimtek yang digelar di Kota Kendari, baru-baru ini. Materi itu dipaparkan pembicara hebat dari Kantor Regional (Kanreg) IV Badan Kepegawaian Negara (BKN) Makassar.

Bupati Konut, Ruksamin mengatakan, bimtek itu digelar dalam rangka meningkatkan pelayanan kinerja pemerintah daerah (Pemda). Terutama pada aspek manajemen ASN Konut agar bekerja lebih profesional dan masing-masing berlomba menunjukan kinerja terbaik dalam mewujudkan program Pemda yang tercantum dalam misi Konasara.

"Menghasilkan kinerja terbaik yang melingkupi seluruh ASN, maka selaku pimpinan daerah saya memberikan Tambahan Penghasilan Pegawai atau TPP yang tinggi dalam rangka menghargai apa yang mereka lakukan dalam mencapai Konasara sebagai misi kita," kata Bupati Ruksamin saat membuka kegiatan bimtek di Hotel Claro, baru-baru ini.

Dalam bimtek itu, Bupati Ruksamin mepaparkan situasi dan persentase ekonomi Konut. Termasuk angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain. Semuanya dijelaskan secara gamblang yang nantinya menjadi salah satu bagian parameter setiap dinas-dinas sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) dalam merancang program kerja.

Kemudian melalui aplikasi e-Kinerja, maka kerja-kerja masing-masing OPD akan terukur dengan baik. "Ada namanya IKU atau Indeks Kinerja Utama. Disitu semua program disampaikan oleh masing-masing OPD sesuai pendekatan misi pemerintah. Pemerintah kabupaten menyiapkan anggarannya. Setelah dikerjakan, lalu dilihat seperti apa hasil kinerjanya yang tergambar dalam aplikasi e-kinerja," beber Bupati Ruksamin.

Bupati Konut dua periode itu mengapresiasi antusias ASN-nya dalam bimtek yang akan berlangsung tiga hari. Ia meyakini ASN Konut bekerja demi mewujudkan misi Konasara.
"Saya berusaha memberikan yang terbaik bagi ASN. Tugas mereka adalah mengurus rakyat saya agar terwujud masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing," tandas Bupati Ruksamin.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian Kanreg IV BKN Makassar, Abdul Rajab menuturkan, aplikasi e-kinerja berfungsi menganalisis kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit atau satuan kerja organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja. Semua itu memedomani Permendagri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Anjab dan Permendagri Nomor 12 tahun 2008 tentang ABK.

"Aplikasi e-kinerja ini dikembangkan untuk memudahkan aparatur dalam menginput kegiatan atau pekerjaan dan membuat Laporan Kerja Harian (LKH). Aplikasi ini juga diharapkan mampu menjadi salah satu instrumen pendukung bagi pimpinan dalam mengambil keputusan terkait kinerja pegawai, unit dan satuan kerja," kata Abdul Rajab.

Abdul Rajab menjelaskan, substansi penerapan e-kinerja untuk meningkatan kinerja organisasi dan aparatur, menjadi salah satu instrumen dalam penataan dan penyempurnaan organisasi, sebagai alat ukur prestasi kerja organisasi dan aparatur. Kemudian, meningkatkan kesejahteraan aparatur dengan mengacu pada prinsip keadilan "equal job for equal pay".

"Selain itu dapat mendorong terciptanya kompetisi yang sehat diantara aparatur, meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), menumbuhkan kreativitas dan inovasi kerja yang lebih tinggi, dan merekam pekerjaan harian aparatur sesuai dengan jabatan dan beban kerja," beber Abdul Rajab.

Abdul Rajab menambahkan, untuk penyusunan SKP dimulai dari pimpinan tertinggi, sampai kepada pejabat paling rendah. Karena SKP saat ini adalah representase kinerja organisasi. Berarti kinerja yang ditarik dari visi misi bupati. Lalu, turun menjadi renstra atau rencana strategis yang dibuat pertahunnya. Penyusunan SKP ini dikembangkan dalam bentuk aplikasi e-kinerja. "Aplikasi e-kinerja ini yang menentukan apa yang akan dilakukan pegawai dalam bentuk evidence," tambahnya.

Keunggulan e-kinerja, pimpinan dapat menilai dimana pun berada. Karena aplikasi itu berbasis online. Walaupun pimpinan berada di luar daerah maka bisa memonitoring kinerja bawahannya melalui e-kinerja. Semua terintegrasi dalam sistem informasi aparatur sipil negara (SI ASN). Semua terintegrasi baik e-kinerja, kenaikan pangkat, pensiun, cuti, maupun presensi. Itu semua bagian dari dasar pemberian TPP.

"Kalau bagi ASN yang berkinerja baik maka diberikan TPP sesuai dengan prestasinya atau hasil kinerjanya atau grating yang sudah ditetapkan sesuai jabatannya. Namun sanksinya juga ada bagi ASN yang tidak berkinerja. Sanksi yang diberikan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sesuai pelanggaran dalam bekerja," tandas Abdul Rajab.

Untuk diketahui, bimtek tersebut bekerjasama dengan Kanreg IV BKN Makassar dihadiri Wakil Bupati Konut, Abuhaera, Sekretaris Daerah Konut, HM Kasim Pagala, unsur Forkopimda Konut dan Kepala OPD Pemkab Konut. (ali/b)

  • Bagikan