KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tampuk pimpinan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra sudah beralih ke tangan Yusmin sejak Jumat (3/2) lalu. Yusmin mengisi jabatan Kepala Dinas (Kadis) Dikbud Sultra yang ditinggalkan Asrun Lio yang naik "kelas" menjadi Sekda Provinsi Sultra. Seremoni serah terima jabatan (Sertijab) Kadis Dikbud sekaligus pisah sambut Ketua DWP Dikbud digelar, Senin (6/2), kemarin.
Dalam momen itu, Sekda Sultra, Asrun Lio mengenang kembali saat awal menjabat Kadis Dikbud Sultra hingga beragam terobosan dilakukan dalam melakukan perubahan. Sekda Asrun juga memaparkan mengenal sosok Yusmin sejak masih berstatus mahasiswa di Universitas Halu Oleo (UHO).
"Sejak mahasiswa sudah kelihatan aura kepemimpinan Yusmin. Saat itu, Yusmin menjadi Presiden Mahasiswa (Presma). Talenta kepemimpinannya sudah ada. Kepemimpinannya dalam berbagai organisasi tidak diragukan lagi, " kata Sekda Asrun, kemarin.
"Jenderal" ASN Sultra itu mengapresiasi karier cemerlang Kadis Dikbud Sultra, Yusmin. Ia pernah menjabat Kepala Bidang (Kabid) ESDM Sultra, selanjutnya menjabat Kadis Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sultra, hingga Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sultra.
"Dari sini kita melihat bahwa untuk menjadi seorang pemimpin itu butuh proses. Tidak ada yang bisa kita banggakan selain bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah SWT, karena hanya Allah SWT yang mengatur kehidupan ini dan menggerakkan setiap hati yang di Kehendaki-Nya, bukan sekda atau gubernur,"papar Sekda Asrun Lio.
Sekda Asrun Lio memaparkan terdapat konsep Mendikbud Ristek dalam Dinas Dikbud, yakni bergerak dan memberikan pelayanan. Saat menjabat Kadis Dikbud Sultra, Asrun Lio telah melakukan perubahan dan menyamakan persepsi yang berorientasi servis center bukan provide center. Misalnya, tidak mudah mengeluarkan anak didik, tetapi harus mengedepankan pembinaan karena tugas pendidik adalah bisa mengarahkan anak didik menjadi lebih baik serta tanpa pamrih.
"Jika kita melihat total anggaran daerah, sebagian besar berada di bidang pendidikan. Sumber mata air ini berasal dari air mata seperti masih daruratnya sarana prasana hingga kita harus kontrak 3.000 lebih guru untuk memenuhi tenaga pendidik di pelosok-pelosok. Selain itu juga kita lakukan pemerataan penyebaran guru melalui program Perau Gadik," jelas Sekda Asrun Lio.
Sekda Asrun Lio meyakini penggantinya Yusmin sebagai Kadis Dikbud Sultra dapat merealisasikan program kerja itu. "Adinda Yusmin sudah teruji di beberapa OPD. Di Dispora, berhasil melakukan pembaruan. Di ESDM banyak mendatangkan PAD untuk Sultra sehingga tidak heran jika mengalami kenaikan pangkat istimewa secara otomatis oleh negara. Jadi memilih pemimpin itu tidak mudah, kalau hati pemakainya tidak digerakkan oleh Allah SWT,"tambahnya.
Ia meminta seluruh jajaran Dinas Dikbud Sutlra untuk membantu dan mendukung kerja-kerja Kadis Dikbud Sultra, Yusmin dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra."In Sya Allah, saya masih di Sultra, tiap hari ketemu. Mari tetap berbuat kebaikan karena kita tidak pernah tahu, kebaikan mana yang akan menolong kita kelak," pesannya.
Sementara itu, Kadis Dikbud Sultra, Yusmin mengaku terkejut saat mengetahui pelantikan dirinya karena harus menggantikan gurunya sendiri, Asrun Lio yang memiliki kualifikasi pendidikan lebih kompeten. Bahkan menyandang gelar doktor (S3) di luar negeri.
"Kami tidak bisa bekerja dengan baik, tanpa bimbingan dan arahan dari beliau (Sekda ASrun Lio,red), baik sebagai Sekda maupun sebagai orang tua kami, yang selama ini tanpa henti bekerja meningkatkan kualitas pendidikan di Sultra," ujar Kadis Dikbud Sultra, Yusmin.
Menurutnya, mengemban amanah sebagai Kadis Dikbud Sultra merupakan tantangan besar. "Saya juga tidak bisa kerja sendiri tanpa bantuan dari semua jajaran, karena tidak ada yang bisa bekerja secara personal tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, apapun yang kami lakukan, akan dilaporkan ke pak Sekda. Beliau tidak tinggalkan Dikbud tetapi lebih tinggi lagi beliau menaungi kita semua," ungkap Yusmin.
Serah Terima DWP Dikbud
Di tempat yang sama, serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dikbud Sultra dari Munanah Asrun Lio kepada Nurhayati Yusmin. Munanah Asrun Lio mengatakan meski tidak di DWP Dinas Dikbud lagi, ia akan terus membantu perkembangan DPW Dikbud Sultra. Termasuk pembentukan DWP pada Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Sultra di kabupaten dan kota di Sultra.
"Kita sudah konsolidasi pada 17 kabupaten/kota dan mereka sangat menyambut pembentukan DWP di KCD daerah. Ini merupakan PR bagi ketua yang baru untuk melanjutkan sambil menyosialisasi senam Garbarata," tutur Munanah, istri Sekda Sultra Asrun Lio.
Selain itu, mempertahankan dan meningkatkan DWP Dikbud Sultra yang berada pada ranking 4 e-reporting DWP se-Sultra melalui keaktifan organisasi. "Yang bergeser ini hanya jabatan, tetapi hubungan silaturahmi terus berjalan," ujar Munanah.
Sementara itu, Ketua DWP Dinas Dikbud Sultra, Nurhayati Yusmin berkomitmen akan melaksanakan tugas sebaik mungkin, tentunya atas dukungan dan partisipasi seluruh anggota dan pengurus DWP Dikbud Sultra.
"Saya berpesan kepada para suami agar tetap memberikan waktu kepada istri untuk berdharma wanita. In Sya Allah, kepengurusan tidak ada yang berubah dan kita bersama-sama menjadikan Dikbud Sultra menjadi OPD terdepan," ujar Nurhayati Yusmin. (rah/c)